Penjaringan Calon Ketua DPC PDIP Solo
Kantongi 4 Suara dari 5 PAC, Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo Tak Berambisi Jadi Ketua DPC PDIP Solo
Nama Budi Prasetyo muncul sebagai salah satu usulan di 4 Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat kecamatan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo masuk dalam penjaringan Ketua DPC PDIP Solo.
Namanya muncul sebagai salah satu usulan di 4 Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat kecamatan.
Meski begitu, ia tidak menargetkan diri secara spesifik untuk maju sebagai orang nomor satu di DPC PDIP Solo.
“Sebagai kader partai mau ditempatkan di mana pun kan siap gitu kan. Jadi memang tidak ada target khusus, misalnya saya harus seperti ini seperti ini. Tetapi kalau kemudian dikehendaki oleh sistem ataupun oleh kawan-kawan di bawah untuk kemudian diusulkan ya kita mengalir saja kalau saya begitu,” ungkapnya saat dihubungi Selasa (9/9/2025).

Ia muncul sebagai salah satu nama dari 3 nama yang diusulkan untuk menjadi ketua DPC.
Namanya muncul di 4 PAC dari total 5 PAC yang ada di Kota Solo.
“PAC mengusulkan 2 nama calon DPD dan. 3 nama calon Ketua DPC. Tadi yang disampaikan panjenengan saya menjadi salah satu usulan ya selaku kader partai kita siap untuk ditempatkan di manapun,” jelasnya.
Selama ini, sebagai Wakil Sekretaris DPC PDIP Solo dan Ketua DPRD Solo memang namanya tidak santer terdengar.
Ia pun mengaku hanya ingin menjalankan sesuai dengan kewenangannya.
“Kalau sesuai dengan tupoksi ke saya di DPC, ya tetap aktif untuk mendampingi kegiatan kegiatan yang ada di Dpc yang kemarin kan ketuanya masih ke Pak FX Rudy kemudian sekretarisnya Pak Teguh saya di struktur masuk di posisi Wakil Sekretaris tentunya ya menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksi saya itu. Ya, jadi kalau kemudian yang di DPRD ya tugas kita kan mengkoordinir selaku Ketua. Jadi memang kegiatan kegiatan teman-teman yang ada di DPRD ini kan sudah ada alat alat kelengkapan tetap," kata Budi.
"Jadi kalau terus kaitan dengan tugas tugas teman-teman ya itu semuanya di alat kelengkapan. Tetapi kalau tugasnya Pimpinan DPRD kan tentunya untuk kegiatan yang sifatnya keluar. Jadi kita berbagi dengan teman teman dan saya selaku Ketua DPRD kan juga tetap menjadi bagian dari anggota fraksi. Jadi di fraksi sendiri di DPRD sudah ada struktur tersendiri,” lanjut Budi.
Selama ini, justru Fraksi PDIP yang lebih sering bersuara terkait sejumlah isu yang menjadi sorotan.
Termasuk jajaran pimpinan di komisi-komisi juga lebih banyak memberikan pandangan dibandingkan dirinya sebagai pimpinan DPRD.
Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan kewenangan yang diamanahkan.
“Iya, itu bagian dari dari tupoksi. Karena kan saya juga walaupun Ketua DPRD kan bagian dari anggota fraksi PDI Perjuangan. Tapi kalau itu kemudian kegiatan ataupun tupoksinya teman teman alat kelengkapan saya kira ya kita memberi kesempatan kepada teman teman yang ada di alat kelengkapan DPRD kan ada komisi komisi dan kemudian non komisi. Kalau pimpinan ini kan eks-officio untuk Banggar dan Badan Musyawarah. Kita yang mengatur kegiatan teman-teman di DPRD, di Bamus. Kemudian kalau kaitannya dengan anggaran kita di pimpinan Banggar, jadi kita berimbanglah,” jelasnya.
Meski tak menonjol seperti pimpinan yang lain, ia ikut terlibat dalam menjaga soliditas partai.
Salah satunya dengan secara intens mengawal berbagai permasalahan di daerah pemilihannya, yakni Dapil 2 Laweyan.
“Jadi kita selalu saling melengkapi karena DPC ini kan kolektif kolegial. Jadi kalau kemudian satu orang dari kita kemudian yang berhalangan tentunya ya kita semua ini kan ada, jadi bisa saling melengkapi. Jadi kalau ada kendala atau permasalahan yang di lapangan, saya kira lewat konsolidasi konsolidasi yang sudah sering kita adakan saya kira yaitu bisa terkomunikasikan," kata Budi.
Menurutnya, masing-masing kader punya kapasitas untuk saling melengkapi satu sama lain.
"Jadi kita kita saling melengkapi jadi tidak tergantung. Misalnya karena aktivitas pada saat itu. Pak Teguh selaku Sekretaris Partai. Kemudian beliau juga dulu kan wakil walikota kemudian walikota. Nah untuk tugas tugas kalau beliau mungkin tugasnya berbarengan dengan tugas tugas pemerintahan di kota saya kira ya saya yang juga akan menghandle itu. Jadi kita saling saling melengkapi itu,” lanjutnya.
Termasuk saat menjaring aspirasi di tingkatan paling bawah, pihaknya terus berkoordinasi dengan kader-kader hingga tingkat anak ranting untuk mengatasi persoalan yang ada di masyarakat.
“Di DPC ini kan keterwakilan juga dari punya punya wilayah yang di ada di masing masing PAC jadi masing masing dari kita tentunya paling tidak koordinasinya dengan teman teman PAC yang di dapil kita istilahnya seperti itu. Misalnya saya dengan Mas Janjang ini kan kita dari Laweyan, makanya kaitannya dengan konsolidasi dan yang lainnya tentunya kita sepakat untuk dengan teman teman di PAD, kemudian ranting dan anak ranting se-Laweyan,"urai Budi.
"Kalau kemudian ada hal hal yang memang perlu didiskusikan ya kita yang tentunya meng-handle itu. Jadi kita mungkin yang lainnya juga punya punya wilayah sendiri-sendiri,” tegas Budi.
Baca juga: FX Rudy Tak Masuk Bursa Ketua DPC Solo, Berpeluang Rebutan Kursi DPD Jateng dengan Andika Perkasa
Seperti diketahui, pemilihan Ketua DPC PDIP Solo kali ini merupakan bagian dari evaluasi struktural partai secara nasional.
Setelah proses penjaringan selesai, para calon akan mengikuti tes psikologi yang dijadwalkan oleh DPP.
Hasilnya akan menentukan tiga nama, di mana satu akan ditetapkan sebagai ketua, sementara dua lainnya akan menempati posisi struktural seperti sekretaris, bendahara, atau wakil ketua.
Di tingkat DPC Solo, muncul sejumlah nama baru yang diusulkan oleh PAC, menandai potensi pergeseran kepemimpinan.
Nama-nama tersebut antara lain Teguh Prakosa, putra FX Hadi Rudyatmo yakni Rheo Fernandez, anggota DPRD Solo Roy Saputra, dan Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo.
Kemunculan figur-figur baru ini merupakan hasil dari proses kaderisasi internal PDIP Solo selama beberapa tahun terakhir.
Proses penjaringan berakhir pada Senin, 8 September 2025, dan dilakukan secara daring.
Penentuan akhir siapa yang akan menjabat sebagai ketua DPC akan sepenuhnya menjadi kewenangan DPP PDIP.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.