Agenda Solo

Siapa Sosok Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi? Haul ke-114 Habib Ali Kembali Digelar di Solo

Setelah Habib Alwi wafat pada tahun 1953, pengelolaan Masjid dan Zawiyah Riyadh diteruskan oleh putra sulungnya, Habib Anis.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Instagram @majlis.habib.indonesia
Rangkaian Acara Haul Solo Rihlah Dakwah Indonesia 2025 bersama Al-Habib Umar bin Hafizh 

Di kampung halamannya, Habib Ali dikenal sebagai ulama besar yang sangat dicintai masyarakat. Kedermawanannya menjadi teladan, rumahnya senantiasa terbuka bagi siapa pun yang ingin bertamu.

Salah satu keturunannya, Habib Ali bin Hasan, pernah menyebut bahwa dalam seminggu hampir setiap hari selalu ada tamu yang datang, dan semuanya disambut dengan jamuan penuh kehangatan.

Selain dikenal dermawan, Habib Ali juga merupakan pengajar yang meneladankan akhlak dan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setiap nasihat dan pelajarannya selalu dikaitkan dengan sifat dan keteladanan Nabi.

Baginya, Rasulullah adalah sosok paling sempurna yang patut dicintai dan diikuti.

Baca juga: Juru Parkir Liar di Haul Habib Ali Patok Rp100 Ribu, Ternyata Segini Tarif Parkir di Solo

Kecintaannya yang mendalam terhadap Nabi Muhammad SAW ia tuangkan dalam karya tulis berupa syair dan kitab.

Salah satu karyanya yang paling masyhur hingga kini adalah Maulid Simtuddurror atau Maulid Habsyi, yang ditulis sekitar dua tahun sebelum wafatnya pada 20 Rabiuts Tsani 1333 H.

Meski karya dan ajarannya telah tersebar hingga ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, Habib Ali sendiri tak pernah menginjakkan kaki di Nusantara.

Tradisi haul dan dakwah yang berkembang di Solo merupakan warisan dari perjuangan putranya, Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, yang melanjutkan jejak spiritual sang ayah di tanah perantauan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved