Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Surat Menteri Kebudayaan Fadli Zon Jadi Dasar Tedjowulan Klaim sebagai Raja Ad Interim Keraton Solo
Pihak Tedjowulan mengklaim memiliki kewenangan sebagai Raja ad interim berdasarkan surat dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Pihak Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan mengklaim Tedjowulan berwenang sebagai Raja ad interim Keraton Surakarta berdasarkan surat dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
- Menjelang Jumenengan Pakubuwono XIV, kubu Tedjowulan menegaskan sikap netral, fokus menjaga kerukunan dan masa depan keraton.
- Tedjowulan kini aktif menjalin komunikasi dengan keluarga besar keraton dan pemerintah untuk menyatukan pandangan soal suksesi.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kisruh suksesi di Keraton Kasunanan Surakarta kembali memanas.
Pihak Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan mengklaim, Tedjowulan kini memiliki kewenangan sebagai Raja ad interim berdasarkan surat dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Klaim ini sekaligus menegaskan posisi Tedjowulan di tengah perebutan tahta yang juga melibatkan KGPAA Hamengkunegoro, yang telah lebih dulu menobatkan diri sebagai Pakubuwono XIV.
Baca juga: Jumenengan Pakubuwono XIV Disebut Belum Final, Ketua LDA Keraton Solo: Masih Tunggu Rembug Keluarga
“Dalam hal suksesi kepemimpinan di Keraton Kasunanan, surat Menteri Kebudayaan mengkonfirmasi kewenangan Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan menjalankan fungsi ad interim Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, mengacu pada surat dari Kementerian Dalam Negeri RI tersebut di atas,” ujar Kanjeng Pakoenegoro, Juru Bicara Maha Menteri Tedjowulan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2025).
Menjelang pelaksanaan Jumenengan Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025), pihak Tedjowulan memilih bersikap netral dan menekankan pentingnya menjaga keutuhan internal keraton.
“Posisi Panembahan Agung Tedjowulan bukan pada mendukung atau menolak salah satu pihak. Beliau fokus pada berusaha merangkul semua pihak mengkonsolidasikan seluruh unsur di Keraton Surakarta bersama-bersama mengutamakan kerukunan dan memikirkan masa depan keraton,” jelasnya.
Baca juga: GKR Timoer Rumbay: PB XIV Sah Menjadi Raja Keraton Solo, Jumenengan Segera Digelar
Ia juga mengimbau seluruh pihak untuk tidak mengambil langkah sepihak yang dapat memperkeruh situasi.
“Sampai saat ini tahapan-tahapan untuk bertemu dengan putra-putri dalem masih berlangsung. Artinya belum spesifik pada satu dua nama... harapannya semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal tanpa berkoordinasi atau rembug keluarga dengan Maha Menteri,” tegasnya.
Saat ini, Tedjowulan disebut tengah menjalin komunikasi dengan para keturunan Pakubuwono XII dan XIII, serta dengan pemerintah daerah hingga pusat guna membicarakan masa depan Keraton Kasunanan Surakarta.
“Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan masih terus melaksanakan komunikasi ke berbagai arah internal maupun eksternal,” ujarnya.
| Jumenengan Pakubuwono XIV Disebut Belum Final, Ketua LDA Keraton Solo: Masih Tunggu Rembug Keluarga |
|
|---|
| Soal Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV, Tedjowulan Memilih Tak Berkomentar, Pesan untuk Bersabar |
|
|---|
| Meski di Tengah Perselisihan, Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Diharapkan Berjalan Khidmat |
|
|---|
| GKR Timoer Rumbay: PB XIV Sah Menjadi Raja Keraton Solo, Jumenengan Segera Digelar |
|
|---|
| Meski Jadi Sorotan, Prosesi Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Dijadwalkan 15 November |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/TUNGGU-DI-LOJI-Mahamenteri-Keraton-Solo-KGPH-Tejuwolan-memilih-tak-mengikuti-prosesi-adat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.