Sekolah Rakyat di Sukoharjo
Bakal Dipindah Lokasi ke Sukoharjo, Sekolah Rakyat di Solo Akui Belum Dapat Info soal Rencana Pindah
Salah satu sekolah rakyat yang telah berjalan di Kota Solo, SRMA 17 masih belum mengetahui kapan tepatnya berpindah lokasi ke Sukoharjo.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Kepala SRMA 17 Solo, Septhina Shinta Sari, mengaku belum menerima informasi resmi terkait jadwal kepindahan sekolah ke Sukoharjo.
- Wamensos Agus Jabo Priyono sebelumnya menyebut dua sekolah rakyat di Solo akan pindah ke lokasi permanen di lahan 5,1 hektar di Bendosari, Sukoharjo, pada Juli 2026.
- Pemindahan dilakukan karena keterbatasan lahan di Solo, sementara Sukoharjo dipilih sebagai alternatif pembangunan tahap pertama dari 104 sekolah rakyat di Indonesia.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu sekolah rakyat yang telah berjalan di Kota Solo, SRMA 17 masih belum mengetahui adanya rencana dan kapan tepatnya berpindah lokasi ke Sukoharjo.
Hal itu diungkap oleh Kepala Sekolah Rakyat Mengenhah Atas (SRMA) 17 Kota Solo, Septhina Shinta Sari.
Septhina mengatakan bahwa rencana kepindahan sekolah yang diungkap oleh Wakil Menteri (Wamen) Sosial, Agus Jabo Priyono beberapa waktu lalu masih belum diketahui secara detail kapan dilaksanakan.
Dihubungi TribunSolo.com, via pesan singkat Septhina menjelaskan bahwa pihaknya belum menerima informasi detail dari pusat mengenai kepindahan tersebut.
Oleh karena itu Septhina melanjutkan pihaknya masih belum bisa memberi keterangan lebih lanjut kepada awak media.
Baca juga: 1.000 Siswa Bakal Tempati Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo, dari Jenjang SD Hingga SMA
"Saya belum terinfo tentang kepindahan jadi belum bisa memberikan informasi," ungkap Septhina, via pesan singkat, Rabu (13/11/2025).
Pindahkan 2 Sekolah Rakyat
Wamensos RI Agus Jabo Priyono mengungkapkan rencananya yang akan memindahkan dua sekolah rakyat di Solo ke sekolah rakyat permanen di Sukoharjo.
Sekolah ini akan segera dibangun di lahan seluas 5,1 hektar di Jl. Gading Indah, Gabahan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo.
“Tahun depan sekolah rakyat harus berpindah ke sekolah permanen. Bulan Juli kita harapkan sudah bisa menerima siswa baru. Bulan Juli tahun 2026,” jelasnya.
Ia mengakui pembangunan sekolah permanen sulit dilakukan di Kota Solo lantaran keterbatasan lahan.
Kabupaten Sukoharjo menjadi alternatif yang paling memungkinkan meski tak seperti yang diharapkan dengan lahan seluas minimal 6 hektar.
Baca juga: 2 Sekolah Rakyat di Solo Dipindah ke Sukoharjo Tahun 2026, Wamensos : Lahan di Solo Terlalu Padat
“Di Solo lahan terlalu padat. Untuk menyediakan lahan yang diminta Bapak Presiden minimal 6-8 hektar susah untuk mencari lahan di kota. Sukoharjo menjadi alternatif menampung siswa dari Solo juga,” tuturnya.
Saat ini sudah ada dua sekolah rintisan di Solo yang telah beroperasi. Salah satunya Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta yang memanfaatkan gedung Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Sekolah ini menampung sekitar 200 siswa.
Multiangle
Eksklusif
Sekolah Rakyat Permanen
Sekolah Rakyat
Solo
SRMA 17 Surakarta
Wamensos
Agus Jabo Priyono
Sukoharjo
| 1.000 Siswa Bakal Tempati Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo, dari Jenjang SD Hingga SMA |
|
|---|
| Satu Sekolah Rakyat Permanen Butuh Dana Capai Rp300 Miliar, Berapa Biaya yang Dibangun di Sukoharjo? |
|
|---|
| Terkendala Lahan Terbatas, Solo Gagal Bangun Sekolah Rakyat Permanen |
|
|---|
| 2 Sekolah Rakyat di Solo Dipindah ke Sukoharjo Tahun 2026, Wamensos : Lahan di Solo Terlalu Padat |
|
|---|
| Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo Ditargetkan Beroperasi Juli 2026, Siswa Rintisan Dipindahkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Kondisi-asrama-siswa-Sekolah-Rakyat-Menengah-Atas-SRMA-17-Solo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.