Dugaan Intimidasi Pejabat Dispora Solo

Dugaan Aksi Intimidasi 2 Pejabat Dispora Solo Demi Masuk Event NPC, Kepala Dinas Lontarkan Bantahan

Dua oknum pejabat Dispora Kota Solo diduga melakukan intimidasi agar diikutsertakan dalam kepanitiaan event sepak bola National Paralympic Committee

Istimewa
LAGA NPC - Ilustrasi suasana laga sepak bola National Paralympic Committee (NPC) yang digelar di Kota Solo, November 2025. Dua oknum pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo diduga melakukan intimidasi agar diikutsertakan dalam kepanitiaan event tersebut, 

Ringkasan Berita:
  • Dua pejabat Dispora Solo diduga memaksa masuk kepanitiaan event sepak bola NPC di Solo, muncul dalam aduan ULAS
  • Pengadu menuding ada intimidasi terhadap staf dan mendesak DPRD melakukan investigasi serta tindakan tegas
  • Kepala Dispora Rini Kusumandari membantah, menegaskan kepanitiaan ditentukan NPCI dan pihaknya sudah lakukan klarifikasi internal

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Dua oknum pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo diduga melakukan intimidasi agar diikutsertakan dalam kepanitiaan event sepak bola National Paralympic Committee (NPC) yang digelar di Kota Bengawan.

Kabar tersebut pertama kali muncul melalui aduan di laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).

Dalam aduan itu disebutkan adanya dugaan tindakan intimidasi dan pemaksaan untuk memasukkan nama pejabat ke dalam kepanitiaan event sepak bola NPC, yang berlangsung di tiga lokasi, Stadion Sriwedari, Stadion Kotta Barat, dan Stadion UNS.

Dua pejabat yang dimaksud, disebut berposisi sebagai Kepala Dinas dan Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dispora.

Pengadu menuding keduanya meminta agar dimasukkan ke dalam struktur kepanitiaan, meski sebelumnya nama mereka tidak tercantum.

Bahkan, staf Dispora Kota Solo disebut mendapat ancaman tidak akan dilibatkan lagi dalam event apa pun di area Sriwedari apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi.

“Nama mereka berdua tidak masuk dalam daftar panitia sebelumnya, dan kemudian memaksa agar dimasukkan dalam jajaran panitia. Padahal event dikawal langsung oleh kejaksaan, tapi sepertinya tidak ada nyali untuk menindak tegas oknum pejabat pencuri hak rakyat seperti mereka,” tulis pengadu, dikutip TribunSolo.com, Rabu (19/11/2025).

Aduan dugaan intimidasi melalui aduan di laman ULAS
ADUAN - Aduan dugaan intimidasi melalui aduan di laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), dilihat Rabu (19/11/2025). Dua oknum pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo diduga melakukan intimidasi agar diikutsertakan dalam kepanitiaan event sepak bola National Paralympic Committee (NPC) yang digelar di Kota Bengawan

Pengadu juga mendesak DPRD Solo turun tangan melakukan investigasi dan menindak tegas jika dugaan tersebut terbukti.

“Mutasi kalau perlu pecat, penjarakan. Saya yakin banyak event yang mereka mainkan di belakang. Lakukan bentuk tim untuk investigasi lanjutan. Berikan bukti pada rakyat kalau kalian bekerja,” lanjut aduan tersebut.

Baca juga: Viral Pria Intimidasi Petugas PMI Klaten, Aksinya Terekam CCTV

Bantahan Kepala Dispora Solo

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dispora Kota Solo Rini Kusumandari membantah tuduhan tersebut.

Menurutnya, laporan itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan berpotensi merusak nama baik instansi.

“Untuk laporan itu tidak benar karena kami pimpinan Dispora tidak pernah mengancam staf atau pihak siapa pun. Untuk masuk kepanitiaan event, tanpa kami meminta pun dari NPCI sudah memasukkan kami dalam kepanitiaan inti event sepak bola CP tersebut,” ujar Rini saat dikonfirmasi TribunSolo.com melalui pesan singkat.

Rini menegaskan bahwa seluruh proses penyusunan kepanitiaan berada di bawah wewenang National Paralympic Committee of Indonesia atau NPCI.

Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi internal terkait permasalahan tersebut di lingkup Dispora Solo.

“Kami sedang melakukan klarifikasi internal untuk memastikan duduk persoalan yang sebenarnya. Pengaduan ini tentu perlu kami cek detailnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” pungkas Rini.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved