Berita Persis Solo

Masalah Tunggakan Gaji Pemain Persis Solo Sudah Klir, Direktur Sampai Temui Langsung Para Pemain

Direktur Persis Solo, Ginda Ferachtriawan meminta suporter tidak lagi khawatir dan fokus mendukung tim menghadapi pertandingan berikutnya.

Instagram @persisofficial
FOTO BERSAMA SKUAD PERSIS SOLO - Para pemain Persis Solo saat melakukan sesi foto bersama dalam laga kontra PSBS Biak, Sabtu (23/8/2025) di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta. Persis Solo mengalami kekalahan tandang perdananya setelah melawan Bhayangkara FC di laga pekan keempat Super League. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Direktur Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, menegaskan bahwa isu mengenai keterlambatan pembayaran gaji pemain sudah tuntas.

Ia meminta suporter tidak lagi khawatir dan fokus mendukung tim menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.

“Secara isu itu sudah klir, waktu itu saya juga baca kabar itu,” kata Ginda dalam Podcast TribunSolo.com pada Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Duduki Kursi Anyar Direktur Persis Solo, Ginda Ferachtriawan Akui Masih Belanja Masalah : Uji Nyali!

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah berkomunikasi langsung dengan para pemain untuk memastikan persoalan tersebut benar-benar selesai.

“Saya sudah ketemu pemain, dan ini sudah klir. Jadi mari kita tatap pertandingan yang akan datang,” ujarnya.

Ginda juga mengimbau suporter tetap menjaga semangat dan terus memberikan dukungan positif kepada tim Laskar Sambernyawa.

“Semangat teman-teman suporter tetap tinggi. Kita semua ingin yang terbaik untuk Persis,” tegasnya.

Desakan Pelatih Out

Desakan agar pelatih Persis Solo, Peter De Roo, mundur dari jabatannya semakin ramai setelah hasil buruk yang didapat tim Laskar Sambernyawa.

Namun Direktur Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, memilih untuk melihat situasi secara menyeluruh.

Menurut Ginda, proses pergantian pelatih tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

“Saya sudah menerima banyak masukan dari teman-teman. Terakhir setelah melawan Malut United, tuntutannya memang pelatih out. Saya bisa memahami itu, dan ini sedang saya pelajari,” kata Ginda.

Ia menilai keputusan terkait pelatih bukan hal sederhana.

“Menurut saya, ini bukan seperti beli makanan kalau gak enak langsung buang dan beli yang baru. Kita harus lihat dulu proses pemecatan, kewajiban klub, dan langkah selanjutnya. Jangan sampai ganti pelatih tapi belum punya pengganti, atau pelatih sementara belum siap. Tidak semudah itu,” jelasnya.

Baca juga: Blak-blakan Ginda Ferachtriawan : Penunjukan Direktur Persis Solo Bukan Faktor PSI dan Kaesang

Ginda mengakui bahwa hasil pertandingan memang belum memuaskan.

“Dulu ketika saya berada di lura manajemen, kalau dilihat dari hasil, kekalahan demi kekalahan. Dari delapan pertandingan baru dapat lima poin, saya juga sepakat harus ada evaluasi. Tapi ketika masuk ke dalam manajemen, belum tentu sesimpel itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, evaluasi ini juga menyangkut komunikasi internal agar tidak dimanfaatkan pihak lain.

“Ini harus jadi bahan komunikasi, karena belum tentu semuanya bisa saya sampaikan di depan publik. Kita harus jaga semangat ini. Saya minta teman-teman kasih saya kepercayaan,” tutur Ginda.

Di akhir, Ginda menegaskan bahwa dirinya dan manajemen akan tetap terbuka, meski komunikasi yang dilakukan tidak selalu bisa memuaskan semua pihak.

“Saya akan buka komunikasi, tapi tolong, untuk Persis kita harus saling percaya. Persis bukan hanya klub sepak bola, tapi bagian dari sejarah Kota Solo,” tegasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved