3 Rekomendasi Tempat Makan Siang Enak di Boyolali, Ada yang Sudah Mulai Jualan Sejak 1942

TRIBUNSOLO.COM - Kalau sedang berada di Boyolali saat jam makan siang, kamu tidak perlu bingung mencari tempat kuliner yang enak.

Kabupaten ini punya banyak pilihan hidangan yang siap memanjakan lidah, mulai dari makanan ringan hingga menu berat yang bikin kenyang.

Baca juga: Terungkap, Alasan Bank Jateng Batalkan Lelang Tanah Kas Desa Randusari Boyolali, Kades Janji Lunasi

Suasana Boyolali yang sejuk juga semakin pas untuk menikmati santapan lezat di sela aktivitas atau perjalanan.

Berikut 3 rekomendasi kuliner di Boyolali yang cocok untuk disantap pada siang hari.

1.Iga Gongso Lembu Raos, Gurihnya Bumbu Rempah Meresap di Iga Sapi yang Lembut

Bagi para pecinta kuliner daging, tentu sudah tidak asing lagi dengan nikmatnya olahan iga sapi.

Di Indonesia sendiri, daging iga bisa diolah menjadi beragam menu menggugah selera, mulai dari sop, bakar, hingga goreng.

Namun, ada satu hidangan khas yang selalu berhasil membuat lidah bergoyang yaitu iga gongso. Perpaduan daging empuk dengan bumbu rempah yang meresap hingga ke tulang membuat siapa saja sulit untuk menolaknya.

Nah, kelezatan iga gongso ini bisa kamu temukan di Warung Makan Lembu Raos, yang terletak di belakang Museum Hamong Wardoyo Boyolali.

Setiap harinya, warung ini mampu menghabiskan sedikitnya 40 kilogram daging iga sapi, tandanya menu ini memang punya banyak penggemar. Buka dari pukul 10.00 hingga 20.00 WIB, tempat ini selalu ramai oleh pencinta kuliner yang penasaran dengan cita rasa khasnya.

Rahasia kelezatan iga gongso ala Lembu Raos ada pada bumbu rahasia keluarga yang sudah diwariskan turun-temurun. Sebelum digongso dengan bumbu rempah, iga sapi direbus terlebih dahulu selama 2–3 jam bersama racikan khusus hingga dagingnya benar-benar lembut. Hasilnya? Daging iga jadi lumer di mulut, empuk, dan kaya rasa, sementara aroma rempahnya menggoda sejak pertama kali disajikan.

Kalau kamu bukan penggemar daging sapi, tidak perlu khawatir, karena Lembu Raos juga menyediakan pilihan ayam kampung goreng atau bakar.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak Dekat Alun-alun Karanganyar Jateng, Ada Sajian Legendaris dan Kekinian

2. Empuknya Daging Ayam Kampung, Kian Gurih dengan Sambal Blondo di Kedai Bu Is

Sajian ayam goreng selalu menggugah selera makan.

Di Kabupaten Boyolali, ada warung makan yang menyajikan ayam goreng sambal blondo.

Ayam dan sambalnya itu, seperti yang disajikan di rumah makan Mbah Karto yang melegenda itu.

Ayam goreng sambal Blondo ini bisa didapatkan di Kedai Bu Is yang ada di Jalan Merapi, Kampung Watutelenan, Siswodipuran.

Gurih dan khasnya rasa ayam goreng blondo itu sangat terasa saat beradu dengan gurih ayam goreng kampung.

Bahkan gurih dan lembutnya blondo itu mengalahkan rasa sambalnya.

Sehingga bagi yang suka makanan pedas tak bisa menemukan sesasi rasa pedas dari sambal blondo ini.

Sedangkan untuk daging ayamnya sangat lembut dan empuk, meskipun ayam yang digunakan menggunakan ayam kampung asli.

"Sebelum digoreng, ayam kami masa lama. Saya menggunakan ayam kampung asli yang saya beli dari pasar. Bukan ayam merah atau ayam joper," kata pemilik usaha, Lusia Iis Dwi Arinda.

Dia mengaku memang tak menggunakan ayam kampung layaknya yang digunakan di warung-warung makan lainnya.

Karena memang, sejak awal dia membuka usaha ayam goreng ini niatnya supaya para orang tua bisa tetap menikmati olahan ayam kampung.

Sebab, para orang tua itu sukanya dengan daging ayam kampung bukan yang boiler.

"Karena kalau hanya ayam kampung digoreng biasa pasti alot dan yang sudah sepuh-sepuh tidak bisa menikmatinya," jelasnya.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak Dekat Alun-alun Karanganyar Jateng, Ada Sajian Legendaris dan Kekinian

3. Sate Sapi Pak Bandi Ampel, Empuknya Daging Lulur Langsung Ambyar di Mulut

Selain keindahan alam, di Boyolali juga terkenal dengan kuliner legendarisnya yang tentunya beragam dan memanjakan lidah.

Seperti Iga Bakar Pak Wid, Soto Seger, Kare Riyati, Nasi Tumpang yang cukup terkenal kelezatannya.

Nah, ada satu lagi kuliner yang perlu dicoba saat berkunjung Boyolali, yaitu Sate Sapi Pak Bandi Ampel.

Sate sapi yang dulunya ada di pinggir jalan raya Solo-Semarang, tepatnya di Ampel Boyolali itu sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.

Warung yang kini berlokasi di depan SDN Gladagsari, itu sudah ada sejak 1942.

Saat itu, Pak Bandi berjualan sate Sapi ini berkeliling dengan cara memikul.

Namun sejak 1999, Sate Pak Bandi yang diteruskan Ratmin anaknya kemudian menetap di pinggir jalan raya lalu baru beberapa waktu belakangan ini pindah ke samping rumahnya.

Meski panjang daging dalam setiap tusukan sate ini tak terlalu panjang, tapi rasa satenya mantap.

Daging sapi yang dibakar ini sangat empuk. Bumbu nya juga merasuk sampe dalam.

Rahasia empuknya daging sapi yang dibakar itu terletak pada pilihan bagian daging sapi.

Pak Bandi sejak awal berjualan sate hanya menggunakan daging Lulur atau Tenderloin.

Daging ini menempel pada tulang belakang.

Sebelum dibakar, daging yang dipotong dadu lalu ditusuk dan direndam dalam bumbu resep rahasia selama 1 jam.

"Bumbunya dari dulu seperti ini, tidak ada yang berubah. Selain itu daging yang digunakan juga berkualitas,”" kata Ratmin.

Dia menyebut hanya menggunakan daging kering yang berasal dari bukan dari sapi gelonggongan.  

Sehingga saat direndam bumbunya bisa merasuk sampai dalam.

"Kalau daging sapi basah (dari hasil gelonggongan) saat direndam, air dari dalam daging malah keluar. Bumbu malah tidak bisa merasuk,”" tambahnya.

Daging kemudian dibakar dengan menggunakan bara arang yang apinya kecil.

Dengan begitu, pembakaran sate sapi ini bisa matang sempurna sampai ke dalam-dalamnya.

Sate sapi yang telah matang kemudian disajikan bersama lontong yang diguyur sambal kacang.

Tekstur sambal kacang di Sate Sapi Pak Bandi yang terlalu lembut pun kian menambah kelezatan sambal kacang.

Warung Sate Sapi Pak Bandi ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

(*)