Terkait Renovasi Stasiun Purwosari Solo, PT KAI Diminta Gandeng BPCB
Menurutnya, penggantian tersebut untuk lebih meningkatkan kenyamanan bagi penumpang di Stasiun Purwosari.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dalam renovasi Stasiun Purwosari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Kamis (16/11/2017).
"Stasiun memang milik KAI, BUMN, tapi harapannya juga melibatkan BPCB saat merenovasi," katanya.
"Karena stasiun yang ada di Surakarta merupakan bangunan tua peninggalan kebudayaan zaman kolonial," kata Rudy.
Wali Kota Solo mengklaim setiap merenovasi bangunan tua di wilayahnya, selalu melibatkan BPCB.
Baca: Dishub Solo Lakukan Launching dan Sosialisasi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Via Online
Saat ini dikatakannya Pemkot Solo tengah melakukan perbaikan bangunan heritage berupa bunker kuno di kawasan balai kota serta rumah dinas wali kota.
Keterlibatan BPCB dalam perbaikan itu meliputi pemberian rekomendasi serta pendampingan.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta tengah membenahi Stasiun Purwosari di Kota Solo.
Pembenahan yang tampak mencolok adalah penggantian ubin dengan keramik berwarna putih.
Baca: Anies Baswedan Heran Dulu Ia Dikritik, Kini Dipuji Habis-habisan
“Ini memang sempat menuai protes di media sosial karena stasiun ini katanya termasuk cagar budaya,” kata Wakil Ketua Daop VI, Ida Hidayat, Rabu(15/11/2017).
Ida mengklaim, tetap mempertahankan lantai asli di beberapa tempat.
“Disisakan beberapa yang akan ditutup kaca, jadi ubin lama tetap terlihat, sudah ditentukan di mana titik yang akan dikaca," ujar dia.