Saksi Ungkap Kekejaman Korea Utara, Ada Jasad Napi yang Diumpankan ke Anjing Penjaga

"Terkadang para tahanan diberi belalang liar, katak bahkan tikus sebagai makanan."

Editor: Hanang Yuwono
thesun.co.uk
Ilustrasi suasana di Korea Utara 

TRIBUNSOLO.COM, NEW YORK - Cerita kekejaman rezim Korea Utarakembali diungkapkan salah seorang mantan tahanan mereka yang berhasil melarikan diri.

Kali ini, Ji Hyeon A, salah seorang pembelot Korea Utara mengungkapkan cerita selama dia ditahan pemerintah Korea Utara dalam forum PBB yang digelar di New York.

Forum yang digelar pada 10 Desember 2017 itu sekaligus memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia dan disponsori Inggris, AS, Perancis, Jepang, Korea Selatan, dan Kanada.

Dalam forum tersebut, Hyeon A mengisahkan dirinya sempat tiga kali melarikan diri dari negara terisolasi tersebut dan sampai di China.

Baca: Miris, Ini Alasan Keluarga di Plesungan Karanganyar Pilih Tinggalkan Kampung dan Hidup di Hutan

Namun, tiga kali pula dia dipaksa kembali untuk menghadapi kondisi yang mengerikan di pusat penahanan.

Barulah pada 2007, Hyeon A berhasil sampai di Korea Selatan, tempat dia kembali bertemu dengan ibu, saudara laki-laki dan adik perempuannya.

Hanya sang ayah yang hingga kini tidak diketahui kabarnya.

Di hadapan sejumlah pemimpin PBB, Hyeon A menggambarkan betapa kejamnya perilaku pejaga di pusat penahanan pembelot Korea Utara.

Baca: Aktor India yang Terkenal Kocak Ini Meninggal Dunia, Aamir Khan hingga Rani Mukerji Berduka Cita

 Tak hanya menerima kekerasan fisik, para tahanan juga kerap dibiarkan kelaparan atau hanya diberi makanan busuk.

"Terkadang para tahanan diberi belalang liar, katak bahkan tikus sebagai makanan."

"Dan yang paling buruk adalah saat jasad-jasad tahanan yang tewas karena kelaparan diberikan kepada anjing penjaga," kata Hyeon A dilansir dari Express.

Hyeon A menggambarkan Korea Utara sebagai penjara yang mengerikan dengan pemimpinnya terus melakukan pembunuhan massal terhadap warganya.

Baca: ​Begini Cara Seniman Muda Surakarta Kenalkan Ketoprak kepada Generasi Melenial

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved