Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kenalkan Kuliah Jarak Jauh, UMS Hadirkan Syafii Maarif dan Haedar Nashir

Anif menjelaskan, KJJ ini baru bisa dilakukan untuk mata kuliah umum yang di setiap perguruan tinggi memilikinya.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Junianto Setyadi
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
​Suasana kuliah jarak jauh perdana di Kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (1/2/2018).​ Tampak dari kiri ke kanan, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Rektor UMS, Sofyan Anif. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM,SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kuliah umum sekaligus  melaunching kuliah jarak jauh (KJJ) , Kamis (1/2/2018).

Kuliah perdana diikuti oleh Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA) dan  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Kegiatan berlangsung di Kampus UMS di Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng.

UMS menghadirkan keynote speakers Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2000-2005, Ahmad Syafii Maarif, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Baca: Di UMS, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Ucapkan Selamat Harlah ke-92 NU

?Suasana kuliah jarak jauh perdana di Kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (1/2/2018).?
Suasana kuliah jarak jauh perdana di Kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (1/2/2018).(TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

“Dengan KJJ ini diharapkan penyebaran ilmu bisa menjangkau ke segala tempat,” kata Rektor UMS, Sofyan Anif dalam sambutannya di kuliah perdana, Kamis (1/2/2018).

"Tak hanya lokal tetapi juga internasional," ujarnya menegaskan.

Anif menjelaskan, KJJ ini baru bisa dilakukan untuk mata kuliah umum yang di setiap perguruan tinggi memilikinya.

Pihaknya berharap, ke depan, KJJ yang diinisiasi UMS ini bisa diterapkan di seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).

Baca: Densus 88 Amankan Dua Pria Penjual Sandal di Temanggung

Menurutnya, perubahan zaman menuntut adanya manajemen pendidikan yang lebih fleksibel terhadap teknologi.

“Misalnya pada pembelajaran dari tatap muka ke online,” katanya.

Langkah ini juga selaras dengan Muhammadiyah sebagai pelopor gerakan modernisme Islam yang memperbaharui alam pemikiran.

“Di era informasi yang canggih ini Muhammadiyah akan terus belajar menjadi terdepan," kata Anif menegaskan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved