Balita yang Diduga Disiksa Ayah Tirinya di Solo Alami Trauma dan Dehidrasi, Butuh Waktu untuk Pulih
Meski kondisinya berangsur membaik, namun diakui Ketua Tim Penanganan Medis P, dr. Hari Wahyu Nugroho, korban mengalami trauma.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim penanganan medis P (4), membutuhka waktu tak sedikit untuk mengembalika kesehatan korba dugaan penganiayaan itu.
Seperti diberitakan, P mengalami trauma dan luka fisik usai dibekap dan disiksa ayah tirinya, Dedi Low Wie Wie (32), ayah tiri korban, dan Iwan Winardi (22), yang juga adik Dedi.
Kejadian terungkap di dalam kamar no 11 Hotel Wismantara, Jl RM Said, Punggawan, Banjarsari, Solo, pada Jumat (16/2/2018) lalu.
Kini, P telah dalam perawatan di RSUD Dr Moewardi Solo, oleh tim gabungan dari Pasien dengan Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPKBGA) RSUD Dr Moewardi, Dinas Sosial Solo, dan Polresta Solo.
Baca: Sriwijaya Air Sebut Pasar Wilayah Indonesia Timur Potensial
Meski kondisinya berangsur membaik, namun diakui Ketua Tim Penanganan Medis P, dr. Hari Wahyu Nugroho, korban mengalami trauma.
"Traumatik masih dalam penanganan, baik trauma secara fisik maupun psikis, masih dalam penanganan," kata Hari kepada TribunSolo.com, Senin (19/2/2018) siang.
Diungkapkannya, pemulihan kondisi korban diprediksi akan sempurna beberapa hari ke depan.
Namun tidak dengan kondisi jiwanya.
Baca: Dokter Bedah Tulang hingga Psikolog Dikerahkan Tangani P, Balita yang Diduga Dianiaya Ayah Tirinya
Dokter spesialis anak tersebut menyampaikan, penyembuhan kondisi psikis korban sulit dipastikan.
"Yang jelas butuh proses, masih dalam penanganan dokter, Dinsos, dan kepolisian," imbuh dia.
Dirawat sejak Jumat lalu, Hari menambahkan, kondisi P semakin membaik dirawat di ruang khusus di RSUD Dr Moewardi.
Awal mulanya, ia bercerita, P tiba di rumah sakit dalam kondisi malnutrisi.
"Korban mengalami dehidrasi, kurang cairan dalam tubuhnya," tutur dia.
Meski begitu, pihaknya yang mempimpin tim medis tengah fokus menyembuhkan sang anak dari trauma sembari memulihkan fisik korban. (*)