Driver Go-Jek di Soloraya Keluhkan Penurunan Tarif yang Dirasa Tidak Manusiawi
Aksi unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan manajemen Go-Jek yang menurunkan tarif jarak pendek.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ratusan driver Go-Jek dari Solo dan sekitarnya menggelar aksi unjuk rasa di kantor perwakilan Go-Jek Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (22/3/2018) siang.
Aksi unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan manajemen Go-Jek yang menurunkan tarif jarak pendek.
Penurunan tarif itu berlaku untuk layanan Go-Ride.
Tarif diturunkan dari Rp 8 ribu menjadi Rp 5 ribu untuk jarak pendek.
Baca: Protes Penurunan Tarif, Driver Go-Jek Soloraya Mogok 3 Hari
Namun, driver merasa penurunan tarif tersebut tidak manusiawi karena penghasilan mereka berkurang.
"Biasanya Rp 8 ribu, tiba-tiba diturunkan jadi Rp 5 ribu."
"Itu masih dipotong Go-Pay Rp 1 ribu, jadinya Rp 4 ribu," kata koordinator lapangan, Budi Lestari, Kamis (22/3/2018) siang.
Selain unjuk rasa, driver Go-Jek berencana melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari.
Budi melanjutkan, kebijakan itu baru diterapkan di Kota Solo.
Jika di Solo berhasil, imbuh dia, kebijakan itu akan diterapkan di kota-kota lain.
"Solo ini kota kecil tapi kami bergerak karena penurunan tarif yang tidak manusiawi," katanya.
"Bayangkan sekarang berapa harga bensin? Nasi bandeng Rp 2 ribu, es teh Rp 2 ribu."
"Saat ini kami Solo bergerak dan kami menolak," ujarnya.
Baca: Perluas Penyaluran KUR untuk Sektor Produktif, BNI Gandeng Go-Jek
Para driver mengaku telah bernegosiasi dengan kantor perwakilan Go-Jek Solo, namun tidak ada hasil karena merupakan kebijakan kantor pusat.(*)