Soal Koalisi, Fahri Hamzah Sebut SBY tak Akan Merapat ke Kubu yang Lemah
Mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai apa yang dilakukan Wiranto merupakan agenda pribadinya.
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai pertemuan Menko Polhukam Wiranto dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum menunjukkan tanda Partai Demokrat akan merapat ke koalisi pemerintahan.
Fahri menuturkan bahwa SBY dan Demokrat pada akhirnya akan merapat ke pihak yang lebih kuat.
“Analisa saya tergantung siapa yang kuat, karena Pak SBY tidak akan mau merapat ke kubu yang lemah,” ungkapnya di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Fahri juga menilai agenda Wiranto menemui SBY bukan sebagai utusan atau pembantu Presiden.
Mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai apa yang dilakukan Wiranto merupakan agenda pribadinya.
“Saya kira orang-orang di lingkaran Pak Joko Widodo bertindak masing-masing, tidak kompak, lemah sehingga mudah dikalahkan. Dalam bidang politik tidak kompak, begitu juga dengan ekonomi, di bidang juru bicara pun tidak kompak sehingga tidak jelas sikap pemerintah menghadapi suatu hal,” pungkasnya.
Usai pertemuan itu Wiranto mengatakan dirinya menemui SBY dalam rangka mendengarkan aspirasi Presiden RI keenam itu melihat kondisi dan masalah politik nasional akhir-akhir ini.
“Beliau adalah mantan presiden, kita perlu dengarkan aspirasinya dan juga mendengarkan antisipasinya menghadapi masalah tersebut,” ungkap Wiranto di kantornya usai pertemuan, Rabu (18/4/2018). (Tribunnews.com/Rizal Bomantama )
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Fahri Hamzah: Pak SBY Tak Akan Mau Merapat ke Pihak yang Lemah"