Kepala Disdikbud Karanganyar Sebut Siswa Jangan Hanya Gantungkan Asa Jadi PNS
Tarsa menganggap, kemajuan teknologi juga akan berdampak pada manusia itu sendiri yang terlihat dari peralihan tenaga manusia ke tenaga mesin
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pendidikan saat ini berbeda dibanding zaman dahulu akibat pesatnya perkembangan arus globalisasi dan teknologi.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Tarsa, usai menghadiri upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan alun-alun Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).
Perubahan ini bisa dihadapi tanpa menghilangkan budaya atau jati diri siswa.
Caranya, menurut Tarsa, siswa, guru, dan orangtua harus kompak serta memantapkan karakter dan mutu siswa.
Baca: Angka Putus Sekolah di Kendal Masih Tinggi
"Jadi antara mutu dan karakter ini harus bersinergi. kemudian juga kebudayaan, karena kebudayaan merupakan faktor pendukung untuk banyak kepribadian," tambahnya.
Dengan begitu, budaya bangsa, kata Tarsa, masih tetap ada di antara kemajuan teknologi dan manusia.
Tarsa menganggap, kemajuan teknologi juga akan berdampak pada manusia itu sendiri yang terlihat dari peralihan tenaga manusia ke tenaga mesin.
Menghadapi itu, tentunya, selain karakter, kreativitas adalah hal lain yang perlu diperhatikan.
Baca: Aksi Oknum Polisi Pukul Wanita Sampai Pingsan Viral, Ternyata Ada Cerita di Baliknya
"Maka dari itu, sejak kecil kita sudah tanamkan jiwa kreativitas kepada anak didik supaya nanti tidak hanya mengandalkan menjadi PNS atau kerja di kantor, tapi dia akan menjadi orang yang mandiri," terangnya.
Terkait kekerasan di lingkungan sekolah yang banyak diperbincangkan dalam beberapa waktu belakang, dia tetap menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara siswa, guru, dan orangtua.
"Di sekolah diajarkan pendidikan yang bagus, namun kalau masyarakat kurang mendukung, kekerasan-kekerasan justru bisa muncul, ya mungkin entah dari pergaulan di masyarakat, atau pertemanan sekolah, entah karena keluarga atau orangtua sendiri juga kurang peduli, makan tiga-tiganya ini harus kerja sama," terangnya.
Baca: Jadwal Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Bakal Lakoni Laga Tandang ke Singapura dan Thailand