Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Di Balik Kisah Perjalanan Sopir Jawa Timur yang Nekat Jalan Kaki Hingga Bertemu Presiden Jokowi

"Intinya kami pengen rasa nyaman, pengen anak bisa sekolah, pengen aman,"

Penulis: rika apriyanti | Editor: rika apriyanti
TRIBUNNEWS
Presiden Jokowi bertemu dengan perwakilan sopir truk di Istana Negara 

Laporan Wartawan TribunSolo.Com, Rika Apriyanti

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa bulan yang lalu, sosial media dihebohkan dengan aksi nekat seorang pengemudi truk bernama Agus Yuda.

Agus nekat berjalan kaki dari Mojokerto hingga Jakarta untuk menemui presiden Joko Widodo.

Warga Sidoharjo, Jawa Timur ini melakukan perjalanan selama 26 hari.

Baca: Ratusan Peserta Tak Hadir di Tes Tertulis SBMPTN 2018 Wilayah Panlok Solo

Akhirnya pada Selasa (8/5/2018), Agus mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan bahwa aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) masih banyak terjadi di jalanan.

Sebelum melaporkan pungli ke Presiden, Agus mengaku pernah mengadu ke pihak kepolisian di tingkat polsek dan polres, tetapi hasilnya tidak maksimal, dan pungli masih kerap terjadi.

"Kita bingung, dengan adanya pungli dan premanisme. Bingung laporannya ke mana, Polsek, Polres, hanya laporan saja, tapi tindak lanjutnya tidak ada," ungkapnya.

Pria yang mengendarai truk dengan rute khusus kawasan Jawa Timur ini mengatakan, pelaku pungli tidak hanya seorang preman, tetapi juga ada yang berasal dari kepolisian dan Dinas Perhubungan.

Baca: Padahal Cantik, Riasan Rini Yulianti saat Pengajian Kehamilan Dihujat Jelek dan Tua. Ini Reaksinya

Tidak hanya Agus, beberapa sopir truk dari berbagai daerah juga diundang ke Istana Negara.

Saat sambutan awal, Presiden menjelaskan selama 3,5 tahun pemerintah fokus terhadap perbaikan infrastruktur, baik jalan, pelabuhan, bandara, guna menekan biaya transportasi.

"‎Kenapa infrastruktur perlu di negara kita, kita harap kalau biaya transpotasi turun, logistik turun, harga barang turun, karena kita ini sekarang bersaing dengan negara2 lain kalau tidak lebih cepat, murah, efisien, barang kita akan kalah ditinggal negara-negara lain," tutur Jokowi seperti Dilansir TribunSolo.com dari Tribunnews.

Baca: Tia AFI Music School, Bidik Pasar Solo Sebagai Lokasi Pengembangan Pertama

Setelah menjelaskan infrastruktur yang telah dibangun pemerintah, Jokowi kemudian bertanya terkait masih adanya pungli‎ di jalan kepada sopir truk.

‎"Kemudian urusan di jalan, jalan kita masih banyak pungli gak sih," tanya Jokowi.

"Masih," jawab para sopir.

‎"Oh masih? Masih banyak? Atau tambah banyak?," tanya Jokowi kembali.

"Banyak," jawab para sopir.

"Intinya pengemudi pengen rasa nyaman, pengen anak bisa sekolah, pengen aman," tambah seorang sopir truk.

Baca: Diawali dari Bisnis Mebel, Pasutri di Solo Ini Kembangkan Mainan Edukasi Anak

Pada kesempatan itu, meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menindaklanjuti laporan sopir truk mengenai pungutan liar (pungli).

Jokowi ingin oknum yang terlibat pungli ditindak tegas. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved