Rutan Brimob Kelapa Dua Rusuh
Bikin Voting Soal Rupiah Anjlok, Fadli Zon Diminta Berduka atas Gugurnya Prajurit di Mako Brimob
Dari pemungutan yang dilakukan hanya beberapa jam tersebut hanya diberi pilihan, berhasil atau gagal.
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, membuat pemungutan suara di akun Twitternya.
Pemungutan suara terkait melemahnya kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Yakni mencapai angka Rp 14.000 per dollar AS.
Pada cuitan tersebut, ia meminta pendapat warganet soal isu tersebut.
"Rupiah terjungkal ke Rp 14000 per US dollar. Apakah pemerintah berhasil atau gagal menjaga Rupiah?"
Dari pemungutan yang dilakukan hanya beberapa jam tersebut hanya diberi pilihan, berhasil atau gagal.
Penelusuran TribunSolo.com, hasil menunjukkan jumlah warganet yang memilih gagal lebih banyak.
Dengan prosentase 83 persen sementara yang memilih berhasil sebanyak 17 persen.
Selain memberikan suara, warganet juga memberikan tanggapannya.
Mulai dari menanggapi pemerintah yang dianggap gagal hingga menyangkutkan dengan insiden kericuhan di Mako Brimob.
Anang Eswono: kala Bangsa ini berduka atas gugurnya satria2 Bhayangkara, culas terasa tweet anda.
Ricky Ali: Jangan suka meludah ke atas. Kena muka sendiri. Saat para kesatria bayangkara gugur di mako brimob. Anda malah sibuk nyinyirin tweet orang.
Ari Kumsoe: Kok ada yg vote berhasil sih??? Wkwkwkw bener2 kocak yg milih dolar 14rb dianggap berhasil.
Beri Petuah Soal Korupsi
Fadli Zon mengunggah sebuah foto dengan caption yang berisi tentang korupsi.
Cuitan yang diunggah di Twitter, Jumat (20/4/2018), menerima beragam tanggapan dari warganet.
Fadli Zon menyebut bahwa semakin hari, korupsi dirasa semakin memprihatinkan.
Tidak hanya itu, Fadli juga merasa prihatin dengan hukum yang bisa dibeli, biaya pendidikan yang semakin mahal hingga persoalan lainnya.
Ia pun berharap dengan peran pemuda dan mahasiswa agar bisa mengontrol kebijakan pemerintah.
Wakil Ketum Partai Gerindra ini juga berharap pemuda masa kini bisa menyuarakan persoalan rakyat.
"Hari ini korupsi semakin memprihatinkan, hukum bs dibeli, biaya pendidikan yg mahal, serta brbgai persoalan lainnya. Disinilah peran pemuda dan mahasiswa sgt dibutuhkan untuk mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah dan kmenyuarakan persoalan rakyat," tulisnya.
(TribunSolo.com/Noorchasanah A)