Gunung Merapi Erupsi
Gunung Merapi Kembali Keluarkan Letusan Freatik, Warga Boyolali Tetap Beraktivitas
Letusan freatik Gunung Merapi kembali terjadi pada Rabu (23/5/2018) pukul 03.31 WIB tadi.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Letusan freatik Gunung Merapi kembali terjadi pada Rabu (23/5/2018) pukul 03.31 WIB tadi.
Namun, tidak berdampak pada warga di sekitar lereng Gunung Merapi di wilayah Boyolali.
Hujan abu mengarah ke barat daya, wilayah Magelang, menjangkau sejauh 25 kilometer di Desa Keningar, Sumber, Dukun, dan Kalibening.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinung, mengatakan, warga masih beraktivitas biasa sejak letusan freatik terjadi pagi tadi.
"Aktivitas warga masih seperti biasa, hanya saja warga mondar-mandir ke pengungsian, sebagian juga masih bekerja," ujarnya kepada TribunSolo.com Rabu siang.
Baca: Letusan Freatik Terjadi Pagi Hari Ini, Jangkauan Abu Gunung Merapi Mencapai 25 Kilometer
Bambang mengutarakan, Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Tlogolele masih dihuni sejumlah warga dari 352 pengungsi yang terdaftar sebelumnya.
Pihaknya pun juga tak mewajibkan warga untuk mengunsi lantaran Merapi masih di batas normal meski berstatus Waspada.
"Kami segenap Pemkab Boyolali, Tenaga Siaga Desa (TSD), dan aparat TNI, Polri, siap memonitor dan mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan," kata dia.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar tetap selalu waspada," imbuhnya.
Adapun sebelumnya, 362 warga dari Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, mengungsi di TPPS Tlogolele.
Warga di dukuh yang berjarak sekitar 3,5 kilometer tersebut mengungsi karena trauma meski tak terdampak letusan freatik Merapi.
Baca: Dampak Hujan Abu Gunung Merapi di Magelang Meluas Jadi 17 Titik, Warga Diimbau Kenakan Masker
Mereka trauma akibat erupsi Merapi yang pernah terjadi pada 2010 silam. (*)