Alasan Pemprov DKI Jakarta Beli Ribuan Tempat Sampah dari Jerman Seharga Rp 9,6 Miliar
Hanya ada dua perusahaan, yaitu satu menjual tempat sampah buatan Jerman dan satu lagi buatan Cina.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan tidak ada tempat sampah buatan Indonesia dalam e-catalog LKPP (Lembaga Kebijakan Penyediaan barang/jasa Pemerintah).
Hanya ada dua perusahaan, yaitu satu menjual tempat sampah buatan Jerman dan satu lagi buatan Cina.
"Buatan dalam negeri itu enggak ada, kalau ada yang buatan dalam negeri pasti kita pakai dalam negeri."
"Di LKPP itu tinggal dua, yang buatan Cina sama buatan Jerman," ujar Isnawa ketika dihubungi, Minggu (3/6/2018).
Adapun, perusahaan importir tempat sampah ini adalah PT Groen Indonesia.
Baca: Tukang Sampah di Jogja Kembalikan Uang Rp 20 Juta yang Dia Temukan di Jalan, Begini Kisahnya
Isnawa mengatakan, perusahaan ini memang bergerak dalam bidang waste management dan perangkat pendukungnya.
Perusahaan ini pernah menyediakan tempat sampah yang sama untuk Surabaya.
"Jadi ini bukan perusahaan abal-abal, memang dia bergerak di bidang itu," kata dia.
Dinas LH DKI Jakarta membeli 2.600 tempat sampah ini dengan harga Rp 9,6 miliar.
Isnawa mengatakan harga ini juga tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan tempat sampah ukuran sama di pasaran.
Selain itu, pengadaan tempat sampah ini juga merupakan bagian dari modernisasi alat.
Dinas LH secara bertahap memperbarui peralatan mereka dari mulai mengganti truk terbuka menjadi truk compactor.
Baca: Tasya Kamila Berbagi Pengalaman Puasa Selama di Amerika
Kini Dinas LH ingin mengganti tempat sampah menjadi berstandar dunia.
Isnawa mengatakan saat ini Dinas LH sudah berkontrak dengan PT Groen Indonesia.
Ada masa 120 hari bagi PT Groen Indonesia untuk mengadakan tempat sampah baru itu.
"Mereka sedang pesan di Jerman, nanti setelah 4 bulan akan sampai di sini," ujar Isnawa.(Kompas.com/Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pemprov DKI Beli Tempat Sampah Buatan Jerman Rp 9,6 Miliar"