Menristek Dikti Resmikan Gedung Baru Aknema-PDD UNS di Madiun
Ravik menjelaskan, Aknema PPD ini merupakan kerja sama antara Kementerian Ristek Dikti , UNS dengan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Hanang Yuwono
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti)M Nasir meresmikan gedung baru Akademi Komunitas Negeri (Aknema)-Program Diploma Dua (PDD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Caruban, Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/6/2018).
Ia didampingi Rektor UNS Ravik Karsidi dan Bupati Madiun Muhtarom.
Ravik menjelaskan, Aknema PPD ini merupakan kerja sama antara Kementerian Ristek Dikti , UNS dengan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Pemkab Madiun berkomitmen membiayai pembangunan gedung dan menyerahkan dokumen-dokumen pendirian akademi.
Baca: Amien Rais Masuk Bursa Capres, Mardani Ali Sera: Beri Kesempatan untuk yang Muda
UNS membantu studi kelayakan pembangunan, statuta, rencana strategis, rancangan akademik, serta sistem penjaminan mutu internal.
“Komitmen Pemkab Madiun luar biasa, Pemkab Madiun meminjamkan seluruh sarana prasarana dan perkantoran, dan secara bertahap, melalui APBD memberikan sharing anggaran hibah tahun ini Rp 2 miliar,” ujar Rektor UNS, Senin (11/6/2018).
“Dan UNS merupakan institusi pembina yang sudah menjalankan tugas sejak 2013, dan selama lima tahun ini Aknema menunjukkan perkembangan yang baik,” kata Ravik.
Menurutnya, Aknema PPD ini bisa membuktikan kemajuan sangat signifikan dan merekomendasikan telah cukup baik untuk selanjutnya mengelola sendiri sebagai satu institusi di bawah Kementerian Ristek Dikti.
Baca: Wali Kota Solo Bakal Tindak Tegas Penjual di Galabo yang Terapkan Harga Tak Wajar
Ke depan, lulusan Aknema-PDD UNS diharapkan menjadi penggerak perekonomian Kabupaten Madiun dan sekitarnya.
Menristek Dikti, Moh Nasir mengatakan pendirian kademi komunitas ini sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo yang mendukung pendidikan vokasi sebagai cara untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terampil.
Tahun 2016-2045, Indonesia menghadapi bonus demografi dimana jumlah angkatan kerja mencapai 57,5 persen.
“Apabila SDM tidak diberdayakan dengan baik malah bisa menjadi malapetaka, maka Aknema PPD ini jadi salah satu ujung tombak pembangunan SDM berkualitas” tandas Nasir. (*)
