Bless The Knights Band Eksplorasi Genre Djent Lewat Jalur Indie
Jalur indie pun juga tampak jelas pada pergerakan mereka bersama album baru mereka Dunamous yang direlease 2018 ini.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bless the Knights, band asal Tangerang ini terus konsisten berkarya mengeksplorasi genre Djent.
Sebuah warna genre lagu modern progresif metal dengan balutan tone gitar berkarakter yang lebih kental.
Gitaris yang juga vokalis Bless the Knights, Fritz Faraday berujar, langkah bermusik band tersebut saat ini ada di jalur indie.
"Kenapa indie dan bukan major label, karena ini membuat kami optimis, detail karya, karakter, hingga apapun itu murni lahir dari kami," terangnya kepada TribunSolo.com, saat lakukan promo tour album mereka, Dunamous di Solo, Sabtu (23/6/2018).
Baca: Dodit Mulyanto Sebut Bayaran Jadi Komika Lebih Besar Ketimbang Jadi Aktor
Band yang digawangi Fritz Faraday (Guitar, Clean Vocal, Bass (on recording)), Olgie Alvianus (Gitar), Rad (Growl/Scream Vocals) dan Opic (Drum) ini kini telah ada di tahun ke-3.
Pun tak tanggung-tanggung, di usianya yang masih belia, salah satu albumnya, yakni album pertama mereka yang direlease 2016 lalu sukses masuk nominasi dari Anugerah Musik Indonesia (AMI AWARDS) 2016, kategori Album Metal Terbaik dan Artis Metal Terbaik.
Dan juga dipromosikan dengan menggelar Release the Beast Tour di lebih dari 40 titik hampir sepanjang tahun 2016 lalu.
"Ketika ditanya influens bermusik kami tentu saja seperti adanya band-band metal dan progresif mancanegara, seperti Dream Theater, Lamb of God, dan. lainnya," ujarnya.
Baca: Hari Ini Mulai Masa Tenang, Perludem Ingatkan Calon Kepala Daerah Tak Lakukan Pelanggaran
Namun, dipadu dengan kreativitas dan komposisi yang secara original Bless The Knights sendiri.
Jalur indie pun juga tampak jelas pada pergerakan mereka bersama album baru mereka Dunamous yang direlease 2018 ini.
Di album ini Bless the Knights benar-benar mengerjakan albumnya sendiri, akan tetapi mereka banyak memasukkan unsur-unsur efek sinematis maupun musik dubstep ke dalam aransemen lagu mereka. (*)