Anggota DPR dari Fraksi PDI-P Ini Sebut KPK Sudah Bermain Politik, Apa Maksudnya?
Masinton mengatakan seharusnya tugas lembaga anti rasuah di Indonesia seperti di negara-negara yang maju.
TRIBUNSOL.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu menyebutkan selama ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah bermain politik.
Salah satunya, Masinton mencontohkan ketika Jokowi hendak menyusun kabinet kerja.
Di mana saat itu KPK memberikan nama-nama calon kabinetnya yang terjerat kasus korupsi.
"Ada di antara nama-nama saat itu yang di stabilo merah dan stabilo kuning."
"Yang di stabilo merah punya perkara dan akan dilakukan penindakan oleh KPK."
Baca: Cerita Warga yang Sempat Mengejar Terduga Teroris di Bangil, Pasuruan
"Yang stabilo kuning baru akan dilakukan penyelidikan."
"Akhirnya nama-nama yang distabilo itu tidak jadi dilantik oleh presiden."
"Nah sekarang kemana nama-nama itu? Yang seperti itu apakah bukan berpolitik? Berpolitik!," ucap Masinton, di Kantor Dewan Pres, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Masinton mengatakan seharusnya tugas lembaga anti rasuah di Indonesia seperti di negara-negara yang maju.
Baca: Jaksa Menolak Nota Pembelaan Tio Pakusadewo
Punya gerakan yang cepat dan tidak gembar gembor seperti di Indonesia.
Mulai dari proses pemanggilan seharusnya publik tidak tahu, di mana publik tahunya sudah dipengadilan karena pengadilan ruang publik.
"Tidak ada pemberantasan korupsi gembar gembor."
"Kalau emang dia tersangka, langsung tersangka saja tidak perlu diumumkan," ujar Masinton.
Baca: Mendagri Tunjuk Nova Iriansyah Jadi Plt Gubernur Aceh, Gantikan Irwandi Yusuf yang Ditangkap KPK
Selain itu, Masinton melihat semangat KPK tidak sejalan dengan uu tipikor.
Dimana KPK terus melakukan oprasi tangkap tangan namun pada kenyataannya kerugian negara sulit untuk dikembalikan.