Kuda Poni yang Hanyut Saat Banjir di Jepang Ditemukan Masih Hidup di Atap Rumah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti

TRIBUNSOLO.COM, TOKYO - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jepang pada Minggu (8/7/2018) telah menyebabkan banjir besar.

Saat peristiwa tersebut, banjir juga melanda ladang pertanian yang menjadi tempat tinggal kuda-kuda poni.

Seekor kuda poni yang bernama Leaf bahkan menghilang terseret arus banjir.

Staf yang bekerja di tempat itu khawatir bahwa Leaf yang berusia sembilan tahun telah tenggelam.

Baca: Adanya Head Wind, Perjalanan Pulang Jamaah Haji 2018 Diprediksi Akan Terhambat

Mereka telah mencari Leaf di daerah tersebut namun tidak dapat menemukannya.

Namun, setelah air mulai surut, kuda kecil tersebut terlihat berdiri di atap sebuah rumah.

Mari Tanimoto (49) yang bekerja di lahan pertanian itu mengatakan dia terkejut ketia meneriam telepon bahwa Leaf telah ditemukan.

Tubuh Leaf sangat penuh lumpur dan salah satu kakinya terluka.

Baca: Desainer Vivi Zubedi Ungkap Cerita Nikita Mirzani Jemput Hidayah Hingga Mantap Putuskan Berhijab

Warga yang menemukan Leaf pun heran bagaimana hewan itu bisa di sana.

Menurut warga, air tidak setinggi atap rumah tersebut.

Tim dan warga pun berusaha membuat Leaf turun dari atap rumah.

Mereka kemudian memberi makan wotel agar dia tetap tenang dan Leaf pun berhasil diturunkan dari atap rumah.

Baca: Selundupkan 3,16 Ons Sabu-sabu dari India di Kantor Pos Solo, Dua Tersangka Ditangkap Polisi

Tanimoto mengatakan meskipun kesulitan mencari Leaf, dia sangat senang melihat kuda kecil itu dan mereka bersatu kembali.

"Saya pikir dia sudah mati, tapi untungnya dia tampaknya selamat di atap," ujar pekerja lainnya Masayuki Yoshida (48) seperti dilansir TribunSolo.com dari Metro.co.uk.

Korban Banjir

Dilansir TribunSolo,com dari Tribunnews.com, hingga Selasa (10/11/2018) tercatat 124 orang meninggal dunia.

Baca: Usai Hapus Foto Sang Suami di Instagram, Stevianne Agnecya Unggah Kalimat Galau Ini : Dear God

Sedangkan, sebanyak 6 orang masih dalam keadaan koma.

Korban yang masih belum diketahui keberadaannya sedikitnya sebanyak 63 orang. (*)