Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ditabung Bertahun-tahun, Uang Mbah Legi Rp 14,5 Juta dan Emas Bakal Dipakai untuk Biaya Pemakaman

Selain uang, Mbah Legi juga menyimpan emas seberat 15 gram. "Emasnya dalam wujud kalung, cincin, anting dan gelang," ujar Dwi.

Penulis: Daryono | Editor: Daryono
kolase TribunSolo.com
Mbah Legi 

TRIBUNSOLO.COM - Kisah Mbah Legi, seorang kakek di Klaten, Jawa Tengah, yang uang tabungannya terkumpul Rp 14,5 juta masih menarik perhatian warganet.

Diberitakan sebelumnya, uang tabungan itu dikumpulkan oleh Mbah Legi selama bertahun-tahun.

Saking banyaknya uang yang terkumpul, tetangga Mbah Legi di Dusun Dipan, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten pun bergotong royong menghitung uang tabungan itu.

Cerita Mbah Legi di Klaten Tabungannya Terkumpul Rp 14,5 Juta, Dihitung Gotong Royong oleh Tetangga

Dihubungi TribunSolo.com, Rabu (25/7/2018), Ketua RT 03 RW 02 Dipan, Dwi Wiranto mengatakan total uang yang terkumpul dari tabungan Mbah Legi sebanyak Rp 14,5 juta.

Selain uang, Mbah Legi juga menyimpan emas seberat 15 gram.

"Emasnya dalam wujud kalung, cincin, anting dan gelang," ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan dirinya juga tidak mengetahui pasti sejak kapan kakek berusia 90 tahun itu mulai menabung.

Namun, diperkirakan Mbah Legi sudah menabung sejak lama lantaran uang yang disimpan merupakan uang lama.

Ada yang berniali 10 rupiah, ada yang 5 rupiah.

Soal sumber uang tabungan itu, Dwi menyatakan tabungan itu berasal dari pemberian dari orang -orang yang disimpan oleh Mbah Legi.

"Pemberian orang-orang terus ditabung, ada yang dua ribu, lima ribu," kata dia.

Punya Suami Bule, Nana Mirdad Miliki Putri Bermata Indah yang Bikin Kagum Netizen

Dwi melanjutkan, saat ini uang Mbah Legi sudah terkumpul dan nantinya bakal disimpan di bank.

Perihal kegunaanya, Dwi menyatakan uang tersebut akan digunakan untuk biaya pemakaman hingga selamatan 1.000 hari jika nantinya Mbah Legi sudah meninggal.

"Itu kesepakatan warga dan sudah disetujui Mbah Legi."

"Mbah Legi ini sebatang kara dan tidak punya keluarga," ujar Dwi.

Ditanya soal pekerjaan Mbah Legi, Dwi menerangkan jika sehari-sehari Mbah Legi bekerja sebagai juru kunci makam di kampung setempat.

Beberapa waktu terakhir, Mbah Legi juga mencari barang bekas yang ia tempatkan di rumahnya.

Saat ini, Mbah Legi tinggal di rumah Dwi dan mendapat disokong biaya hidupnya oleh para tetangga.(TribunSolo/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved