Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Uji Coba Digitalisasi Rujukan JKN-KIS Memasuki Fase Kedua

Dari ujicoba fase 1 juga diketahui bahwa terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online

TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI
Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan, Budi M Arief, ikut serta melayani di BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan, Budi M Arief, ikut serta melayani di BPJS Kesehatan Cabang Surakarta. 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penerapan digitalisasi rujukan atau rujukan online dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bertujuan untuk memberi kemudahan dan kepastian bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan.

Uji coba fase 1 rujukan online oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang telah dimulai sejak tanggal 15 Agustus 2018 lalu kini telah mulai memasuki fase dua sejak tanggal 1 hingga 15 September 2018.

Banyak hal positif yang diperoleh dari ujicoba selama fase 1.

"Antara lain terkumpulnya data rumah sakit rujukan beserta dokter spesialis atau subspesialis berikut jadwal prakteknya," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Maruf, kepada awak media melalui release yang dikirimkan, Senin (3/9/2018).

Honda Sonic 150R, Tampil Lebih Segar dan Agresif

Lalu teredukasinya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk disiplin menggunakan aplikasi P-Care.

Selain itu teredukasinya Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk senantiasa melengkapi dan meng-update data kompetensi dan sarana serta mulai dikenalnya konsep rujukan online bagi peserta.

Iqbal menjelaskan, dari ujicoba fase 1 juga diketahui bahwa terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online dan siap memasuki fase dua.

Masih ada 2.506 FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) yang masih dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual, sampai tersedianya jarkomdat di wilayah FKTP tersebut.

Tema SIPA 2018 Ajak Masyarakat Bersatu dalam Perbedaan Dunia

Dari hasil ujicoba fase 1, BPJS Kesehatan juga menerima masukan-masukan konstrukstif dari FKTP, FKRTL maupun peserta terhadap beberapa kondisi kasuistik yang menjadi kendala di lapangan.

Misalnya masih ada data dokter spesialis atau subspesialis yang kurang lengkap, mapping rumah sakit tujuan rujukan yang belum sesuai dan rujukan kasus-kasus khusus yang belum seluruhnya terakomodir dalam sistem. 

Kini, memasuki ujicoba fase dua, telah dilakukan berbagai penyempurnaan antara lain pertama kemudahan FKRTL dalam melakukan edit data kompetensi dan sarana yang ada di aplikasi Health Facilities Information System (HFIS).

Lalu kedua dilakukan perbaikan data mapping FKRTL (Rumah Sakit dan Klinik Utama), yaitu fasilitas kesehatan rujukan mana saja yang bisa dirujuk dari Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan dan Klinik Pratama berdasarkan jarak dan kompetensinya.

Permudah Warga Urus Administrasi, Pemkot Solo Luncurkan Aplikasi Dukcapil Dalam Genggaman

Dan ketiga adalah penambahan fitur untuk rujukan kasus-kasus tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus seperti Kanker, Hemodialisa, Thallasemia, Hemofilia, Transplantasi Hati, Transpalantasi Ginjal, TB, Jiwa dan Kusta. 

“Melalui penyempurnaan -penyempurnaan tersebut diharapkan dalam fase dua ini pelaksanaan sistem rujukan online ini akan semakin baik dan dirasakan manfaatnya oleh peserta," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved