Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dari Pantauan Drone Mata-mata Persija, Sejak Pukul 10.00 WIB Suasana di GBLA Sudah Kacau

Berikutnya Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, berujar lebih keras dan tegas ketimbang Edy Rahmayadi.

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Satreskrim Polrestabes Bandung menggelar rekontruksi kasus pengeroyokan hingga tewas anggota The Jakmania, Haringga Sirla (23), di area parkir Gerbang Biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (26/9/2018). Rekontruksi yang melibatkan delapan tersangka oknum bobotoh dan enam orang saksi tersebut dilakukan secara bergantian dalam 16 adegan. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Supporter Persija, Haringga Sirla sudah terlanjur tewas dengan cara dikeroyok oknum bobotoh secara brutal saat Persib Vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Minggu (23/9/2018).

Tapi ternyata Persija Jakarta yang diteror bobotoh sempat menerbangkan drone mata-mata beberapa jam sebelum Haringga Sirla dikeroyok oknum bobotoh sampai tewas. 

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengungkapkan hal itu di acara Indonesia Lawyers Club bertema 'Aduh, Suporter Bola', beberapa waktu lalu.

Di acara itu Dirut Persija Gede Widiade menceritakan teror yang dialami Persija Jakarta sebelum pertandingan dimulai.

Hari Ini Bupati Karanganyar Juliyatmono akan Jadi Keynote Speaker di FGD Bersama Uniba Solo

Saat itu pula Gede Widiade menceritakan bahwa sekitar pukul 10.00 di hari pertandingan, dirinya sempat meminta seorang rekan untuk menerbangkan drone mata-mata di setiap pintu masuk ke stadion.

Drone mata-mata diterbangkan untuk mengetahui kondisi di seputar stadion sebelum laga dimulai.

Dan dari pantauan, ternyata sejak pukul 10.00 kekacauan sudah terjadi di nyaris seluruh pintu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. 

Dari drone tersebut, kata Gede Widiade, terakhir suporter sudah beraksi brutal melempari petugas dengan botol karena tak kebagian tiket masuk.

Jadi Juara Grup di Piala Asia U-16, Timnas U-16 Indonesia Cetak Sejarah

Panpel Pertandingan Ingkar

Kapolrestabes Bandung, Irman Sugema, juga mengungkapkan, ada salah satu janji yang diingkari panitia pelaksana pertandingan Persib Vs Persija.

Janji yang diingkari itu adalah janji menyiapkan layar besar di setiap pintu untuk penonton yang tak kebagian tiket masuk.

Padahal sejak polisi mengikuti kemauan Panpel agar pertandingan dilaksanakan hari Minggu, Panpel sudah menyakini polisi akan menangani membeludaknya penonton dengan 6 layar besar di luar stadion. 

Sejak awal polisi sebenarnya memang tak ingin pertandingan dilakukan di hari minggu karena pasti membeludak penontonnya,padahl kapasitas stadion hanya 38.000 kursi.

Nia Ramadhani Tak Ingin Putri Sulungnya Mikhayla Zalindra Jadi Artis, Ini Alasannya

Polisi memberi rekomendasi bahwa sebaiknya pertandingan dilaksanakan pada hari selasa untuk menghindari kepadatan dan kerawanan.

Kombes Irman Sugema menyebut bahwa psikologis suporter sudah kurang baik sejak sebelum pertandinga karena beberapa hal, salah satunya adalah tak terakomodirnya keinginan untuk menonton. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved