Novel Baswedan: di KPK Bukan Cuma Saya yang Diserang
Tepat pada 500 hari kasusnya, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengungkapkan bukan dirinya saja yang diserang.
TRIBUNSOLO.COM - Tepat pada 500 hari kasusnya, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengungkapkan dia bukan satu-satunya yang mendapat penyerangan di lembaga KPK.
Novel mengatakan, banyak pegawai KPK lainnya yang juga diserang.
"Di KPK itu yang diserang bukan cuma saya," ujar Novel dalam diskusi di Gedung Penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Kamis (1/11/2018).
Novel menyebutkan beberapa contoh penyerangan yang dia maksud.
Kata dia, safe house KPK pernah digerebek tanpa menggunakan aturan hukum.
Selain itu, pernah ada pegawai KPK yang menurutnya diculik.
Meskipun pada akhirnya pegawai itu dilepas lagi.
"Kemudian itu dibiarkan dan banyak lagi hal lain, rumahnya dipasangi bom, walaupun setelah dicek ternyata bom itu palsu tapi harus diledakan juga karena rakitannya seperti asli," kata dia seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
• Kasus Novel Baswedan Masuk 500 Hari, Begini Harapan KPK ke Polri
Novel juga menyinggung kasus penyiraman air keras pada mobil pegawai KPK yang pernah diungkap beberapa bulan lalu.
Novel berpendapat bahwa rangkaian teror ini biasa didapatkan oleh pihak-pihak yang memperjuangkan kebenaran.
Dia tidak meminta penyerangan terhadapnya dijadikan prioritas utama.
Dia meminta semua kasus penyerangan terhadap pegawai KPK itu yang menjadi prioritas.
Dia juga berharap pimpinan KPK bisa ikut melindungi pegawainya.
"Perlindungan terbaik adalah apabila setiap ada teror penyerangan, dibuka hingga ada dua hal penting yang bisa terjadi di sana."
"Pertama pelaku akan takut berbuat lagi, kedua ada perlindungan psikis yang diterima pegawai KPK," ujar Novel.