Pesawat Lion Air Jatuh
Inilah Kehebatan dari Kapal Baruna Jaya yang Berhasil Menemukan Sinyal Black Box Pesawat Lion Air
Kepala Balai BPPT M Ilyas mengatakan, KR Baruna Jaya awalnya merupakan sebuah kapal untuk penelitian dan riset bawah laut.
TRIBUNSOLO.COM - Kapal Riset (KR) Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah kapal yang menemukan bagian kotak hitam atau black box, yaitu Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.
Apa sih kelebihan KR Baruna Jaya?
Kepala Balai BPPT M Ilyas mengatakan, KR Baruna Jaya awalnya merupakan sebuah kapal untuk penelitian dan riset bawah laut.
Namun, dengan kecanggihan peralatan yang dimiliki membuat kapal tersebut mampu membantu melakukan SAR (Search and Rescue), salah satunya pencarian black box Lion Air.
• Tim SAR Temukan Badan Pesawat Lion Air
KR Baruna Jaya dilengkapi ping locator dan transponder, alat yang bisa menerima sinyal dari kotak hitam atau black box.
"Kami punya transponder yang kami lepas. Gunanya mencari sinyal black box," ujar Ilyas saat perjalanan menggunakan Kapal Baruna Jaya menuju Tanjung Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).
KR Baruna Jaya juga memiliki peralatan bernama Remotely Operated Vehicle (ROV), alat bawah air yang bisa dikendalikan dengan remote control.
Alat ini dikendalikan guna melihat benda-benda bawah laut yang tidak terjangkau oleh para penyelam. Kiprah KR Baruna Jaya Ilyas mengatakan, KR Baruna Jaya sudah beberapa kali diturunkan guna melakukan SAR.
Selain pencarian Lion Air, KR Baruna Jaya juga pernah dipakai untuk mencari jatuhnya pesawat Air Asia.
Bahkan, beberapa waktu lalu Baruna Jaya membantu mengirmkan logistik ke lokasi gempa dan Tsunami yang ada di Palu.
• Jokowi Tinjau Langsung Proses Penanganan Jatuhnya Pesawat Lion Air di Tanjung Priok
Hanya berselang dua hari, kapal dan para kru diminta untuk kembali bertugas melakukan pencarian kapal Lion Air.
Bahkan, teknologi yang dimiliki KR Baruna Jaya tak hanya bisa mendeteksi black box. Melalui teknologi multibeam, kapal bisa mendeteksi bangkai kapal yang terpendam di dasar laut.
Teknologi ini memungkinkan untuk menemukan bangkai kapal di dasar laut. Hal tersebut juga diharapkan bisa menemukan bangkai pesawat JT 610.
Di luar kegunaan untuk SAR, teknologi KR Baruna Jaya juga dipakai untuk industri. Misalnya pencarian pipa gas guna pemasangan kabel dan pipa bawah laut, serta pemetaan laut Indonesia.
Kapal yang diluncurkan pada 1989 itu bisa memetakan kedalaman laut hingga 11 kilometer. Kecanggihan kapal ini bahkan jadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan asing.