Warga Tuntut Kompensasi Pembangunan Rel KA Bandara, Lurah Kampung Bayan Minta Warga Tetap Tenang
Sekitar 40 warga beramai-ramai menghentikan proyek pembangunan pembangunan rel KA Bandara.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi tuntutan dilakukan oleh warga terdampak proyek KA Bandara di Jalan Manunggal, Kampung Bayan, RT 1/ RW 7, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Selasa (6/11/2018) siang.
Sekitar 40 warga beramai-ramai menghentikan proyek pembangunan pembangunan rel KA Bandara.
Di tengah aksi tersebut, Lurah Kadipiro, Sugeng Budi Prasetyo meminta warga untuk tenang.
• Napak Tilas Joko Songo yang Melawan Belanda Dimulai dari Jumantono Karanganyar
"Kami meminta warga tetap tenang, kami sudah mengadakan rapat bersama pihak kecamatan serta pengelola proyek tersebut," katanya Selasa (6/11/2018) siang.
"Yang jelas kesepakatan dan permintaan warga akan kami rundingkan tentunya mengajak beberapa perwakilan warga tiap RT yang ada di kawasan itu ," katanya.
Sugeng menerangkan, penghentian tidak bisa dilakukan hingga satu pekan ke depan.
Hal itu mengingat saluran air yang berada di pinggir jalan belum sepenuhnya selesai.
Padahal bulan ini masuk musim hujan.
Dalam aksinya, warga membawa spanduk penolakan dan tuntutan yang pada akhirnya ditempelkan di alat berat pekerja proyek.
"Jika harus dihentikan seminggu saya khawatir rumah warga bakal kebanjiran karena saluran air menjadi tanggung jawab pihak proyek," katanya.
"Maka dari itu, untuk penyelesaian saluran air bisa segera diselesaikan," ujarnya.
• Polsek Serengan Bekuk Empat Penjudi Online di Pasar Harjodaksino Gemblegan
Dampak pembangunan tersebut melibatkan warga RT 1 - 6 / RW 7.
Mereka menuntut kompensasi yang harus dibayar pelaksana proyek.
Warga meminta masing-masing KK diberi dana kompensasi Rp 25 juta.
Sedangkan dari 5 RT kurang lebih ada 40 KK.(*)