BPJS Kesehatan Terus Berupaya Menekan Tunggakan Iuran
Membentuk kader JKN-KlS di setiap daerah hingga seluruh pegawai yang ada, dimaksimalkan untuk melakukan upaya penertiban.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Total tunggakan iuran peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) secara nasional mencapai Rp 3 triliun.
Asisten Deputi bidang promosi BPJS Kesehatan, Agus Ramlan Hidayat mengungkapkan untuk menekan tunggakan iuran yang dilakukan peserta JKN-KIS itu sudah beragam cara dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
"Sudah banyak upaya untuk menekan tunggakan tersebut, dengan menggandeng ritel modern, seperti Alfamart dan Indomart dalam memudahkan proses pembayaran iuran," katanya kepada wartawan, Sabtu (10/11/2018).
Selain itu membentuk kader JKN-KlS di setiap daerah hingga seluruh pegawai yang ada dimaksimalkan untuk melakukan upaya penertiban.
• Pencarian Korban Lion Air Dihentikan, Kepala Basarnas Minta Maaf
Para kader ini akan menyentuh langsung ke lapisan masyarakat.
Baik secara tidak langsung maupun door to door.
"Karena apabila ada satu orang sakit harus dibantu biaya pengobatannya oleh lima orang sehat dalam sistem BPJS Kesehatan karena menggunakan sistem subsidi silang," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong kepada semua pihak untuk dapat ikut membantu suksesnya program JKN-KIS tersebut.
Sehingga menurutnya salah satu tantangan saat ini ialah menumbuhkan sikap kepedulian agar kepesertaan jaminan kesehatan sosial atau BPJS Kesehatan bisa meningkat.
• 25 Professional Conference Organizer Akan Datangi MICE Market 2018 di Solo
Selain menekan biaya tunggakan iuran itu, pihaknya juga mengatakan BPJS Kesehatan senantiasa aktif mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat.
"Mengingat kesehatan merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan," tutupnya. (*)