Pilpres 2019
Prabowo Subianto Sebut Ada Pengusaha RS di Semarang yang Nombok BPJS hingga Rp 110 Miliar
Ia lantas menceritakan jika ada pemilik rumah sakit di Semarang yang curhat kepadanya jika harus nombok Rp 110 miliar karena program BPJS.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan saat ini mencari pekerjaan cukup sulit.
Pun jika ada pekerjaan yang ada upahnya sangat rendah.
Ia lantas menceritakan jika ada pemilik rumah sakit di Semarang yang curhat kepadanya jika harus nombok Rp 110 miliar karena program BPJS.
"Saya ketemu pengusaha di Semarang yang memiliki rumah sakit, beliau menyatakan rumah sakit beliau sudah tidak dibayar 6 bulan," kata Prabowo, di hadapan ribuan tamu undangan silaturahim relawan Solo Raya dan deklarasi Aliansi Masyarakat Madani, di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018) malam.
"Dirinya harus nombok Rp 110 miliar," katanya.
• PDIP: Pernyataan Prabowo Setuju Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem, Ahistoris
BPJS Kesehatan dianggap menjadi salah satu penyebab menumpuknya hutang rumah sakit.
"BPJS hutang sama beliau Rp 110 miliar," katanya.
Dalam pidatonya, Prabowo tidak menyebut rumah sakit mana yang telah mengalami kerugian
Dirinya juga mengeluhkan bahwa jika hal ini terus berlanjut maka akan banyak perawat, dokter hingga obat-obatan yang tidak dibayar.
• Prabowo Bantah Dirinya Lahir dari Keluarga Kaya dan Beberkan Kisah Ayahnya yang Tak Mampu Beli Mobil
Dalam acara ini hadir pula Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. Sofyan Anif, M,Si., ketua dewan pembina Aliansi Masyarakat Madani, Drs. H.A. Dahlan Rais M, Hum dan Ketua Umum Aliansi Masyarakat Madani, Dr. Muhammad Da'i, M.Si.., Apt.
Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa doa.
Prabowo Subianto yang mengenakan setelan berwarna krim tersebut langsung membuka pidato dengan menyapa anggota masyarakat Madani.(*)