BKSDA Jateng Pastikan Pemangsa Ternak di Karanganyar adalah Macan Tutul
Di hutan lereng Lawu, lanjut Suharman, memang merupakan habitat macan tutul sehingga diduga kuat hewan tersebut turun gunung.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah memastikan hewan buas yang menyerang puluhan hewan ternak di Karanganyar adalah macan tutul.
“Kami beberapa waktu lalu memasang camera trap, dari kamera tersebut terfoto ada dua macan tutul, satu ekor induk dan satu anaknya,” kata Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman seusai membuka Festival Penangkaran di Solo Zoo, Sabtu (1/12/2018).
Di hutan lereng Lawu, lanjut Suharman, memang merupakan habitat macan tutul sehingga diduga kuat hewan tersebut turun gunung.
Sebulan belakangan, puluhan ternak warga diketahui diserang hewan buas.
Hewan ternak tersebut mati dengan luka gigitan di leher.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Solo juga sudah memasang dua perangkap macan tutul di Jatiyoso, Karanganyar.
Untuk menarik perhatian macan, BKSDA juga memasang umpan berupa kambing.
• Warga Wonorejo Jatiyoso Karanganyar Jual Kambingnya karena Khawatir Jika Diserang Macan
Selain pemasangan perangkap pengamanan di wilayah Jatiyoso juga terus dilakukan.
Ia menjelaskan, perangkap yang dipasang terbuat dari bahan besi dan mirip dengan kandang kambing.
Perangkap diletakkan di lokasi yang bisa memancing kehadiran macan tutul.
BKSDA juga memberikan sosialisasi kalau macan tutul merupakan hewan dilindungi.
Pihaknya mengimbau agar warga mengamankan ternak mereka terutama di malam hari saat macan tutul mencari makan. (*)
Caption : Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman usai membuka Festival Penangkaran di Solo Zoo, Sabtu (1/12/2018).