Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

PLB UNS Solo ​Gelar Banyak Kegiatan Peringati HDI dan Ajak Warga Tingkatkan Kepedulian ke Difabel

Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memperingati Hari Disabilitas Internasional dengan beragam kegiatan.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Junianto Setyadi
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Gelar Wicara dalam Gebyar HDI PLB UNS 2018, Sabtu (1/12/2018), di Solo Grand Mall.   

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -  Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memperingati  Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan beragam kegiatan.

Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kaum difabel tersebut digelar sejak awal November.

“Mulai dari tanggal 11 November kami kampanye di car free day (CFD, Red) mengenai peduli difabel,” kata Ketua Panitia HDI, Faisal Cahyo Laksono kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/12/2018), di Solo Grand Mall (SGM).

"Juga penampilan dari sekolah luar biasa di CFD Solo," ujarnya menambahkan.

Gelar Wicara dalam Gebyar HDI PLB UNS 2018, Sabtu (1/12/2018), di Solo Grand Mall.  
Gelar Wicara dalam Gebyar HDI PLB UNS 2018, Sabtu (1/12/2018), di Solo Grand Mall.   (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

Lukisan Karya Pemuda Difabel Ivan Ufuq Isfahan Terpajang Cantik di The Sunan Hotel Solo

Setelah itu pada 17 November diadakan dengan lomba lukis dengan peserta dari SMP LB dan SMA LB.

“Dan pada 24 November kami juga menggelar goalball atau sepakbola bagi teman-teman yang memiliki hambatan penglihatan,” kata dia.

Adapun kegiatan lain adalah lomba mural dengan tema See Ability Not Disability.

"Puncaknya pada hari ini kami menggelar Gebyar Hari Difabel Internasional di Atrium Solo Grand Mall, “ kata dia.

Jadi Caleg DPR RI, Henry Indraguna Minta Doa Restu Difabel dan Pedagang Keliling di Sukoharjo

Gebyar HDI menampilkan pentas seni pilihan dari SLB di Solo.

“Ada yang pentas musik, ada yang fashion show, dan tarian,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama juga diadakan gelar wicara yang menghadirkan akademisi dari UNS Solo, Gunarhadi, Pendiri Ojek Difabel dan Difa City Tour Triyono, dan atlet Asian Para Games (APG) dari UNS Solo, Ni Made Arianti Putri.

Triyono dan Made Arianti yang merupakan penyandang disabilitas, membagikan kisah mereka berdua yang memiliki keterbatasan dalam menjalani hidup.

Dapat Bonus Rp 1,5 Miliar di Asian Para Games, Atlet Difabel Tolak Peluru Suparni Akan Lakukan Ini

Triyono berkisah mengenai suka duka membuka ojek yang pengemudinya difabel di Yogyakarta.

Sementara Made Arianti membagikan kisahnya yang tidak putus asa dan terus berjuang hingga akhirnya bisa meraih 2 medali perak di cabang olahraga atletik di APG 2018.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved