Sudirman Said Sebut Soeharto adalah Guru Pembangunan, Bukan Guru Korupsi

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, tak sepakat jika Presiden ke-2 RI Soeharto disebut sebagai guru korupsi.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah.

Basarah menyebutkan, maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Presiden Soeharto.

Oleh karena itu, ia menilai Soeharto sebagai guru dari korupsi di Indonesia.

"Saya tidak sepakat kalau dikatakan Pak Harto (Soeharto) adalah guru korupsi," ujar Sudirman saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).

• Satpol PP Solo Seret 3 Pembuang Sampah di Sungai ke Meja Hijau

Sudirman mengatakan, para pemimpin atau para pendahulu bangsa Indonesia merupakan sumber pembelajaran bagi para pemimpin masa depan.

Meski memiliki kelemahan, para pemimpin tersebut juga memiliki keberhasilan yang patut dicontoh.

Menurut dia, selama menjadi presiden, Soeharto mencatat keberhasilan di sektor pembangunan.

Ia menyebut Soeharto sebagai guru pembangunan.

• Kemensos Ingin Penerima Bantuan PKH Bisa Mandiri 3 hingga 5 Tahun Mendatang

"Semua pemimpin masa lalu Bung Karno, Pak Harto, Gus Dur, Ibu Mega, Pak SBY adalah sumber belajar dan kita ambil hal yang baik kemudian kita tinggalkan yang buruk," kata Sudirman.

"Kita mesti belajar dari para pendahulu hal-hal yang baik"

"Dan Pak Harto buat saya adalah guru pembangunan, bukan guru korupsi," kata Sudirman. (Kompas.com/Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudirman Said: Pak Harto adalah Guru Pembangunan, Bukan Guru Korupsi"