Mahfud MD Merasa Khawatir dan Ngeri Bayangkan Generasi Masa Depan yang Bercita-cita Menjadi Koruptor
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan indeks persepsi korupsi (IPK) di Indonesia cukup buruk.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan indeks persepsi korupsi (IPK) di Indonesia cukup buruk.
Dijelaskan oleh Mahfud MD, IPK buruk tersebut dihitungnya sejak era reformasi.
Yakni 20 tahun silam atau pada tahun 1998, usai tumbangnya era orde baru.
Diungkapkan oleh Mahfud MD, IPK Indonesia selalu naik tiap tahunnya.
• KPU Masukkan Nama Orang Gila ke DPT Sesuai dengan Aturan, Mahfud MD: Hak Politik WNI Dihormati
Angka rata-rata kenaikannya kurang dari satu (1) setiap tahunnya dengan interval 1-100.
Pada tahun 1998, IPK Indonesia berada di angka 20.
Selanjutnya naik menuju angka 34 pada tahun 2014.
Dan sampai 2017 dan 2018 ini, angka IPK Indonesia naik 3 angka menjadi 37.
Lebih lanjut Mahfud mengatakan jika korupsi masih merajalela di Indonesia.
Namun, menurut Mahfud, Indonesia masih beruntung karena memiliki Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
"Selama 20 thn reformasi indeks persepsi korupsi (ipk) buruk, rerata naiknya kurang dari 1 setiap tahunnya.
Dgn rentang 1-100, pd thn 1998 ipk kita 20, hny menjadi 34 pd thn 2014 dan hny naik 3 sejak 2015 menjadi 37 pd 2017 (skrng).
Korupsi trs bersimaharajalela. Untung, ada KPK," kata Mahfud melalui kicauan Twitternya, Jumat (7/12/2018).
• Tepis Acara Birokrasi Pancasila sebagai Pemborosan, Mahfud MD Sebut Adanya Tradisi Rihlah Ilmiah
Kicauan Mahfud tersebut mendapat beragam tanggapan dari netizen.
Salah satunya dari netizen bernama @dkarhita.