Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

PVMBG Sebut Erupsi Gunung Anak Krakatau Berhenti Sejak Sabtu (29/12/2018) Malam

Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan Satelit Himawari dan radar cuaca sejak Sabtu (29/12/2018) malam sampai Minggu (30/12/2018) pagi

KOMPAS/RIZA FATHONI
Aktivitas letupan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara yang diambil dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Susi Air, Minggu (23/12/2018). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan informasi letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung sudah berhenti.

Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan Satelit Himawari dan radar cuaca sejak Sabtu (29/12/2018) malam sampai Minggu (30/12/2018) pagi.

Rekaman seismograf di Pulau Sertung, gugusan pulau di Selat Sunda, dekat Gunung Anak Krakatau juga menunjukkan tidak ada fluktuasi getaran.

Amplitudo rata-rata diperkirakan 10 milimeter, jauh menurun dibanding saat terjadi letusan amplitudonya mencapai 25-30 milimeter.

Harga Minyak yang Jatuh Bakal Jadi Tantangan Ekonomi Global di 2019

Namun, tim PVMBG mengaku masih belum mengetahui apakah fluktuasi memang sudah benar-benar berhenti atau ke depan akan terjadi erupsi kembali seperti yang terjadi pekan lalu (22/12/2018).

Diwartakan Antara News, Minggu (30/12/2018), PVMBG menyampaikan terima kasih kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas pemantauan visual distribusi abu (lateral dan vertikal) erupsi Gunung Anak Krakatau via Satelit Himawari dan radar cuaca.

Informasi ini sangat vital untuk mengetahui aktivitas erupsi manakala para pengamat PVMBG di Pos Pasauran sulit melakukan pengamatan karena gunung tertutup kabut di musim hujan seperti saat ini.

Kondisi cuaca yang buruk menyebabkan pelaporan tinggi kolom abu tidak akurat. Berdasarkan laporan Windi Cahya Untung, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Api Krakatau periode pengamatan Sabtu (29/12/2018) pukul 00.00 sampai dengan 23.59 WIB, ketinggian Gunung Anak Krakatau kini tinggal 110 meter dari permukaan laut.

Untuk Kelola Blok Maratua, Pertamina Siap Kucurkan Dana 7,75 Juta Dollar AS

Sebelumnya, ketinggian GAK mencapai 338 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu 24-30 derajat Celsius, kelembapan 59-92 persen, tekanan 0,0-0,0 mmHg, curah hujan 0,0 mm.

Sementara itu, kecepatan angin kencang, lemah dan arah angin menuju barat laut, utara, timur laut, dan timur.

Pengamatan visual kenampakan dari pos pengamatan terpantau jelas, kabut 0-III, tinggi 1.000 meter, warna kelabu putih, intensitas asap tebal.

Kegempaan masih berlanjut erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik hingga mencapai 7.338 meter di atasnya, alami kegempaan tremor vulkanik dengan amplitudo 25 mm.

Belanja Akhir Tahun, Waspadai Diskon Abal-abal

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Ke depan, PVMBG mengingatkan untuk mendorong adanya persiapan mitigasi, merapatkan pengamatan seismik, edukasi bencana sejak dini, menjaga alat-alat yang sudah ada, dan masih banyak lagi pekerjaan rumah (PR) untuk ke depannya.

Kita harus segera membenahi itu semua dan melakukannya secara bertahap. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PVMBG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berhenti Sejak Sabtu Malam"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved