Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati Beri Jawaban Usai Prabowo Sebut Sragen Kekurangan Air Bersih
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara terkait pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara terkait pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan di Jakarta pada Senin (14/1/2019) malam.
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal krisis air bersih di Sragen, Jawa Tengah.
Masyarakat yang tinggal di wilayah seluas 941,6 kilometer persegi itu banyak yang kesulitan air bersih.
Yuni mengatakan, karakteristik wilayah Sragen yang sebelah utara Sungai Bengawan Solo itu adalah deretan pegunungan kendeng.
• Polda Jatim Kembali Tangkap Seorang Mucikari Artis VA di Jakarta
Jenis tanahnya adalah kapur.
Sehingga, di wilayah tersebut tidak ada air.
Berdasarkan data BPBD Sragen, lanjut Yuni, terdapat tujuh kecamatan, 36 desa dan 146 dukuh yang terdampak kekeringan tahun 2018.
"Kami di Pemerintah Kabupaten Sragen bukannya tidak melakukan apa-apa, tapi kami melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan," kata Yuni di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019).
Upaya untuk mengatasi kekeringan itu, lanjut Yuni, pihaknya mengajukan izin kepada pengelola Waduk Kedung Ombo agar PDAM Sragen mengambil air baku di sana.
• Ammar Zoni Sempat Curhat Begini kepada Cholidi Asadil Alam Sebelum Lamar Irish Bella
Air tersebut guna melayani warga di wilayah utara Sragen.
"Permintaan itu disetujui sebesar 150 liter per detik"
"Kemudian program hibah insentif desa, dan penambahan wilayah pelayanan baru PDAM di wilayah utara, yaitu sistem pengolahan air minum ibu kota kecamatan di kecamatan," jelas dia.
Yuni juga mengatakan, Pemprov Jateng telah membangun embung baru di Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang dengan dana Rp 1,2 miliar tahun 2017.
• Ditangkap Polisi, Seorang PNS di Malang Hampir Setahun Konsumsi Sabu untuk Semangat Bekerja
Kemudian, pembuatan sumur dalam melalui Dinas ESDM Provinsi di Desa Mojopuro, Sumberlawang.
"Dari pemerintah pusat kami mendapatkan Pamsimas reguler"