Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sujiwo Tejo Menyebut Adanya Zaman Kalabendu dan Punokawan yang Mengakhiri Goro-goro

Budayawan Sujiwo Tejo menyebut akan datangnya zaman Kalabendu, Kamis (7/2/2019).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Budayawan dan seniman, Sudjiwo Tejo menyampaikan deklarasi budaya di kampus Universitas PGRI Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2014). Dalam deklarasinya, Sujiwo Tejo menyampaikan perkembangan budaya di era modern. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

"Goro2 dlm wayang pecah saat pandito (ulama) bergabung dgn ratu (umaro).

Dua2nya diperlukan, tp bila ud bergabung tanpa independensi satu sama lainnya pecahlah Goro2/zaman Kalabendu: rusaknya akal sehat kolektif sbg stadium lanjutan zaman Kalatida, rusaknya akal sehat individual," kicau Sujiwo Tejo, Kamis.

Kemudian muncul Punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong) yang akan mengakhiri zaman Goro-goro.

Sujiwo Tejo menambahkan, selesainya Goro-goro atau zaman Kalabendu ditandai dengan adanya gerakan rakyat.

"Ponokawan muncul itu justru utk mengakhiri babak Goro2. “Sirnaning Goro2, jumedule repat Ponokawan...( rampungnya Kalabendu ditandai dgn gerakan rakyat)," kicau Sujiwo Tejo.

*Benar tidaknya ada zaman Kalabendu ini, tak ada yang mengetahui.

Jika zaman Kalabendu ditandai dengan adanya persatuan antara ulama dan penguasa, toh semua pihak kini mengklaim telah bersatu dan bergandengan dengan ulama.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved