Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Khofifah Minta Fadli Zon Meminta Maaf ke Mbah Moen soal Puisi "Doa yang Ditukar"

Khofifah menilai, puisi karya Fadli Zon berjudul 'Doa yang Ditukar' telah memantik reaksi kiai dan santri karena isinya menyakiti.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Khofifah Indar Parawansa menghadiri Deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Solo Raya untuk capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf di GOR Sritex Arena, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Sabtu (9/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansa, meminta Fadli Zon yang berbesar hati untuk meminta maaf secara langsung kepada KH Maimun Zubair alias Mbah Moen.

Khofifah yang juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu menilai, puisi karya Fadli Zon berjudul 'Doa yang Ditukar' telah memantik reaksi kiai dan santri karena isinya menyakiti.

Apalagi di berbagai daerah santri menggelar protes akibat puisi tersebut dinilai tidak menghormati ulama besar.

"Saya berharap bahwa Bang Fadli berbesar hati untuk meminta maaf, itu hal yang sangat baik jika dilakukan beliau (Fadli)," harap dia saat menghadiri Deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Solo Raya untuk capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf di GOR Sritex Arena, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Sabtu (9/2/2019).

Khofifah Tiba di Acara Deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional Solo Raya, Peserta Berebut Salaman

"Apa ada kaitannya dengan proses politik atau tidak, proses saling menghormati harus kita bangun," ungkap dia menegaskan.

Gubernur Jatim terpilih itu menjelaskan, jika memang Fadli berkenan untuk minta maaf kepada Mbah Moen (sapaan akrab KH Maimun Zubair), akan menjadi referensi betapa Fadli menjadi sosok negarawan.

"Kan sering kali yang muncul sosok politisi," aku dia.

Namun Khofifah tetap berprasangka baik jika yang dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang sekaligus Wakil Ketua DPR RI itu, adalah khilaf.

"Barangkali beliau sedang khilaf, kan tidak ada manusia yang tidak khilaf," terang dia tersenyum.

"Saatnya kita bersama-sama berasal dari partai apapun, kita nerepresentasikan diri kita sebagai negarawan," pungkas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved