Pilpres 2019
Fahri Hamzah Beberkan Analisisnya Mengapa Tokoh Reformis SBY dan Amien Rais Mau Gabung Prabowo
Fahri Hamzah membuat kultwit tentang fenomena banyaknya tokoh reformis yang bergabung ke kubu Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, kembali membuat kultwit.
Kali ini ia membahas tentang fenomena banyaknya tokoh reformis yang bergabung ke kubu Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Adapun sejumlah tokoh yang disebut Fahri Hamzah antara lain Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Amien Rais.
Fahri Hamzah juga menyebut keluarga Soeharto yang kini gabung kubu Prabowo-Sandi, meski tak menyebut nama mereka.
Seperti diketahui, SBY pernah dipercaya menjadi juru bicara untuk Fraksi ABRI saat persiapan sidang umum MPR yang digelar pada tanggal 9 Maret 1998.
SBY kala itu dipercaya menjabat Ketua Fraksi ABRI MPR yang dilaksanakan pada saat sidang istimewa MPR pada tahun 1998.
Sementara itu, Amien Rais dikenal sebagai salah satu motor utama reformasi.
Sejarah mencatat, Amien berjasa mengumpulkan sejumlah tokoh dan mendesak agar Presiden Soeharto mundur.
Amien Rais lantas digelari Bapak Reformasi usai Presiden Soeharto berpidato mengumumkan pengunduran dirinya.
Lantas mengapa dua tokoh reformis ini bisa bergabung Prabowo-Sandi?
Fahri Hamzah menjabarkan analisanya lewat sejumlah cuitan.
Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah juga menyinggung kubu petahana.
"Sekarang lihat partai pendukungnya, semua partai yang pernah hidup zaman orde baru terutama 3 yang terakhir itu di petahana. Sementara semua partai yang lahir sebagai akibat reformasi semua bersama pasangan No.2. Bagaimana membayangkan situasi sebaliknya? #SiapaOrba," tulis Fahri, Minggu (10/2/2019).
Kemudian Fahri Hamzah menjelaskan, mengapa tokoh-tokoh seperti Amien Rais dan Fahri Hamzah bisa bergabung ke kubu nomor urut 02.
"Lihat aja tokoh2 di pasangan nomor 2. Rata2 adalah yang merupakan reformis di kalangan Orde Baru (SBY, Amien Rais, dll). Jika ada keluarga mantan presiden Suharto, rata2 menemukan alasan yang sama; karena para pengkhianat yang menikam pak Harto berkumpul dengan petahana," cuitnya.