Di Pos Damkar PP Pedaringan Solo, Petugas Temukan Prasasti Peninggalan Belanda
Lempengan prasasti tersebut terbuat dari batu marmer utuh berukuran 1 x 1,5 meter dengan ketebalan 7 sentimeter dan terdapat tulisan belanda
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah seorang petugas Dinas Pemadan Kebakaran (Damkar) Surakarta, Matias Andri menemukan benda yang diduga sebuah prasasti peninggalan belanda.
Penemuan ini terjadi pada Senin (10/2/2019).
Lempengan prasasti tersebut terbuat dari batu marmer utuh berukuran 1 x 1,5 meter dengan ketebalan 7 sentimeter dan terdapat tulisan belanda.
Tulisan tersebut yaitu Deza ingang werd opgeridht in 1930 huldeblijk der Europee sche ingezetenen aan Z.H Pakoe Boewono X Soesoehoenan van Soerakarta bij Hoogstdezzelfs 64 sten verjaardag op 3 Januari 1929.
• Pikirkan Kasus Anaknya, Ibunda Ahmad Dhani Jatuh Sakit
Andri membeberkan sebelum mengetahui benda tersebut merupakan prasasti, awalnya lempengan tersebut dijadikan alas meja piket gedung lama Pos Damkar Pedaringan.
"Jadi awalnya dikira temen-temen lain ini hanya marmer biasa, awalnya kita pikir dulu itu marmer bekas nisan kuburan cina," katanya Senin (11/2/2019) siang.
"Karena disini dulu katanya kuburan cina,” ujarnya.
Kemudian 3 hari sebelum mengetahui hal tersebut, dia memiliki firasat untuk memindahkan meja berikut marmer tersebut kekantor Damkar yang telah selesai dibangun.
• Satlantas Sukoharjo Terus Mempersiapkan Pemberlakuan e-Tilang
Dengan dibantu rekannya dia lantas memindahkan meja tersebut kebagian depan.
Dirinya memindah batu satu per satu yakni marmer lalu mejanya.
“Saat dipindah itu kita baru tahu kalau ada tulisan dimarmernya, karena selama ini posisinya terpasang terbalik, tulisannya ada dibawah,” katanya.
Karena saat ditemukan kondisi prasasti tersebut kotor oleh debu yang menempel bertahun-tahun.
• Jamu Persib Bandung di Laga Piala Indonesia, Arema FC Naikkan Harga Tiket
Sehingga dirinya berinisiatif membersihkan bagian marmer yang terdapat tulisannya.
Benar saja, saat dibersihkan muncul tulisan tersebut.
“Saya tidak mengerti bahasa belanda, saya translate pakai google, tapi tidak jelas artinya, yang terdeteksi lewat google kalau itu pintu masuk," katanya.
"Didirikan tahun tersebut sebagai kewajiban pendidik eropa untuk sunan PB X dari Surakarta dimeja tinggi,” ujarnya. (*)