Pilpres 2019
Mendekati Pilpres 2019, Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Informasi yang Belum Jelas Sumbernya
Mendekati perhelatan Pilpres 2019, masyarakat diminta tidak mudah terpancing dengan segala bentuk informasi atau berita yang belum jelas sumbernya.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Mendekati perhelatan Pilpres 2019, masyarakat diminta tidak mudah terpancing dengan segala bentuk informasi atau berita yang belum jelas sumber dan datanya.
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Bidang Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Tjipto Subadi berharap masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media sosial (medsos).
Mengingat kontestasi politik seperti perang opini dan informasi menjelang Pilpres 2019 semakin dekat kian memanas.
• Kaesang Takut dengan Debat Kedua Pilpres: Deg-degan, Takut Kalau Video yang Keluar Itu Vlog Saya
"Jelang perhelatan Pilpres pada April 2019 mendatang, penyebaran berita bohong (hoax) tak terbendung," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (18/2/2019).
"Jangan sampai hoax itu mengganggu tatanan kehidupan dalam bersosial, serta membuat kekerabatan jadi renggang," kata dia menekankan.
Untuk itu lanjut Tjipto, masyarakat harus cerdas dan bijak saat menerima berbagai informasi apalagi bersumber di medsos.
Karena lanjut dia, penyebaran berita hoax diduga bertujuan untuk menjatuhkan salah pasangan calon (paslon), termasuk bisa berdampak memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Masyarakat yang cerdas tidak mudah terpancing informasi yang belum tentu kebenarannya," aku dia.
Dia memaparkan, dampak lainnya hoax juga bisa mengguncang kondusifitas di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
• KPU Solo Gelar Konferensi Pers Paparkan Persiapan Pileg dan Pilpres 2019
"Bahkan agar tidak tergoncang, tidak hanya tugas TNI dan Polri, tetapi masyarakat itu sendiri," papar dia.
Dikatakan, bagi capres dan cawapres yang nantinya memenangkan pemilu juga diharapkan bisa merangkul semua golongan sehingga ketentraman di dalam masyarakat terjaga.
"Dimaknai kemenangan bersama, yakni yang menang mau merangkul yang kalah," jelas dia.
"Kemudian yang kalah juga bisa mendukung program pemerintah guna pembangunan Indonesia," harapnya. (*)