Usai Kemunculan Tabloid Indonesia Barokah, Bawaslu Sukoharjo Temukan 3 Tabloid 'Bodong'
Awal Tahun 2019 ini, Bawaslu Sukoharjo menemukan tiga Tabloid serupa di tiga kecamatan berbeda di Sukoharjo
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Usai polemik Tabloid Indonesia Barokah yang ditemukan di berbagai masjid di berbagai wilayah di Indonesia, Bawaslu Sukoharjo kembali menemukan keberadaan tabloid serupa.
Awal Tahun 2019 ini, Bawaslu Sukoharjo menemukan tiga Tabloid serupa di tiga kecamatan berbeda di Sukoharjo.
Menurut Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Sukoharjo, Muladi Wibowo tiga majalah itu berjudul Setiadharma, Kerja Nyata, dan Swara Indonesia Raya.
"Masing-masing tabloid ditemukan di tiga kecamatan yang berbeda, yaitu di Grogol (Kerja Nyata), Polokarto (Setiadharma) dan Sukoharjo Kota (Swara Indonesia Raya)," katanya.
• Jelang Laga Timnas U-22 Indonesia Vs Malaysia, Indra Sjafri Minta Suporter tak Saling Ejek
Setiadharma berisikan delapan halaman, tabloid ini lebih banyak memuat profil Caleg dari partai Gerindra yang namanya serupa dengan nama tabloid.
Lalu tabloid Swara Indenesia Raya dengan 16 halaman yang berisikan kegiatan dan program Capres - Cawapres nomor urut 02.
Dan tabloid Kerja Nyata dengan 16 halaman yang berisikan kegiatan, kesuksesan, dan program Capres - Cawapres nomor urut 02.
• Data Terbaru KPU, Caleg Eks Koruptor Bertambah Jadi 81 Orang
Dari ketiga tabloid non produk pers itu, Bawaslu tidak menemukan unsur kampanye kampanye negatif.
"Dari tiga tabloid itu, isinya positif campaign yang menceritakan kegiatan dan keberhasilan salah satu paslon dan caleg," katanya.
"Andaikan isinya bernuansa negatif campaign, black campaign, atau menghujat itu melanggar 280 ayat 1."
Dia mengatakan tiga tabloid abal-abal itu bukan merupakan bahan kampanye, meski bentuknya mirip bahan kampanye.
• Tubuh Dewi Perssik Dituding Palsu, Angga Wijaya yang Biasa Diam Mendadak Geram sampai Beri Ancaman
Dia menambahkan, tabloid itu tidak dibagikan secara masif, hanya ditemukan saat acara internal saja.
"Tabloid ini kami temukan di meja, di mobil saat ada acara internal partai," katanya. (*)