Warga Tolak Penutupan Perlintasan Rel Kereta Api Tanpa Palang di Nusukan Solo
Sejumlah warga kampung Bonorejo RW 17, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo menolak penutupan perlintasan rel kereta api tanpa palang oleh PT KAI.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah warga kampung Bonorejo RW 17, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo menolak penutupan perlintasan rel kereta api tanpa palang oleh PT KAI.
Di sekitar rel, terlihat spanduk dengan logo PT KAI terpasang di sekitar perlintasan.
Dalam spanduk tertulis bakal menutup akses jalan per 1 Maret 2019 mendatang.
“Kami menolak penutupan perlintasan sebidang itu karena PT KAI belum melakukan sosialisasi terhadap rencana penutupan akses tersebut," kata salah seorang warga Kampung Bonorejo RT 3/ RW 17, Widodo, Rabu (20/2/2019) siang.
"Kami menyayangkan keputusan tersebut hanya dilakukan satu pihak,” katanya.
• Penutupan Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Solo Akan Dilakukan Bertahap oleh PT KAI
Dirinya memebeberkan jika akses masyarakat tersebut ditutup omzet pelaku usaha di sekitar perlintasan akan menurun.
"Selain itu bakal memakan waktu perjalanan masyarakat karena harus memutar di perlintasan Joglo atau jembatan Ngemplak," katanya.
Perlintasan kereta api tanpa pintu di kawasan Nusukan, Banjarsari, Solo, memang segera ditutup.
Penutupan tersebut akan dilakukan mulai 1 Maret 2019 mendatang.
• Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Nususkan Solo Segera Ditutup, PT KAI Beri Penjelasan
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan hal tersebut dilakukan karena ditakutkan akan berbahaya.
"Ke depan, frekuensi kereta api akan semakin banyak, bahkan akan ada double track Solo hingga Madiun," katanya.
"Jadi kalau sekarang perlintasan itu kita biarkan nanti akan semakin berbahaya," katanya.(*)