KPAI Minta Pemkot Solo Menjamin Kesehatan Anak Penderita HIV/AIDS di Solo
Pertemuan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo telah dilakukan.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pertemuan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo telah dilakukan.
Dalam pertemuannya tersebur, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyebut Pemkot Kota Solo sudah menjamin kesehatan anak anak penderita HIV/AIDS di Rumah Singgah Lentera.
"Kita dapat informasi kalau secara kesehatan mereka pun juga sudah difasilitasi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/2/2019) siang.
"Mereka juga mendapat KIS, tapi karena ada anak yang baru pindah ini belum mendapat kis, tapi nanti akan diusahakan mendapatkan," katanya.
• KPAI Minta Pendampingan Secara Rutin bagi Siswa Penderita HIV/AIDS di Solo
Retno mengatakan saat KPAI berkunjung ke rumah singgah Lentera dirinya menyaksikan keceriaan anak-anak tersebut.
"Mereka mau membuka diri terhadap orang baru dan ceria," katanya.
Kedatangan KPAI ke Solo adalah untuk berkordinasi dengan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
KPAI datang berserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta P2TP2A.
"KPAI di sini ingin memastikan bahwa ke-14 siswa dengan HIV tetap dipenuhi hak atas pendidikannya di sekolah formal," katanya.
"Awalnya selama beberapa tahun sekolah lama anak-anak tersebut bersedia menerima ke-14 anak ini, masalah baru timbul ketika ada kebijakan regrouping sekolah," katanya.
• 14 Siswa Penderita HIV/AIDS di Solo yang Diusir dari Sekolah Akan Kembali Masuk Sekolah
Seperti diberitakan sebelumnya, siswa tersebut ditolak orang tua siswa lainnya lantaran takut tertular.
Upaya sosialisasi tentang HIV/AIDS pernah dilakukan oleh dinas terkait di Kota Solo, namun orang tua siswa sekolah tetap meminta kepindahan siswa tersebut.(*)