Pemilu 2019
Caleg PDI-P Diah Defawati Ande Tegaskan Ebleg Kebumen Tetap Bisa Maju di Zaman Milenial Sekarang
Sanggar-sanggar ebleg di Kabupaten Kebumen tersebut berada di beberapa desa antara lain Desa Purwosari dan Desa Tambakmulyo di Kecamatan Puring.
Penulis: Junianto Setyadi | Editor: Junianto Setyadi
TRIBUNSOLO.COM, KEBUMEN - Ketua Dewan Penasehat Forum Ebleg Kebumen Aji (EKA) yang juga merupakan Caleg DPR RI Nomor Urut 3 Dapil Jawa Tengah 7 dari PDI-P, dr Diah Defawati Ande, melakukan Safari Budaya ke kelompok-kelompok sanggar seni Ebleg (kuda lumping atau kuda kepang).
Sanggar-sanggar di Kabupaten Kebumen tersebut berada di beberapa desa antara lain Desa Purwosari dan Desa Tambakmulyo di Kecamatan Puring; serta Desa Tanggeran dan Desa Pandansari di Kecamatan Sempor.
Safari Budaya Dokter Diah di Desa Purwosari dihadiri oleh 120 orang anggota EKA dari 5 sanggar.
Di Desa Tanggeran, dihadiri 160 orang dari 5 sanggar.
• Kasus DAK Kebumen, KPK Periksa Direktur Dana Perimbangan Kemenkeu
Sementara itu, di Desa Pandansari dihadiri oleh 85 orang anggota komunitas dari 4 sanggar, serta dihadiri pula oleh tokoh masyarakat sekitar.
Dalam Safari Budaya pada hari Kamis (28/2/2019) tersebut Dokter Diah mengatakan bahwa di masa sekarang budaya tradisional juga bisa maju.
“Jadi sudah harus kita ubah pikiran yang menyebutkan budaya tradisional itu kuno atau ketinggalan zaman," katanya.
"Itu salah besar," ujarnya menegaskan, dalam rilis yang dikirim ke TribunSolo.com, Jumat (1/3/2019).
• Kunjungi Pabrik Bulu Mata Desa Jatiroto Kebumen, Caleg DPR RI PDI-P Ini Kagumi Para Pekerja Wanita
"Di zaman sekarang, budaya tradisional sangat bisa maju, mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas tradisinya."
"Semangat itu yang ada dalam UU Pemajuan Kebudayaan yang diresmikan tahun 2017," kata dr Diah.
“Jadi pelestarian seni budaya tradisional seperti Ebleg sekarang sudah sangat bisa kita buat melompat maju."
"Tinggal kita semua bareng-bareng membangkitkannya dari hulu sampai hilir."
• Jangan Lupa Cicipi Nikmatnya Nasi Penggel Kalau Berkunjung ke Kebumen
"Hulu itu pelakunya seperti bapak-ibu semua, dan hilir itu bagaimana kita buat makin banyak orang yang melihat, menonton, dan menikmati Ebleg," kata Dr Diah.
“Di pikiran saya itu, nanti ke depannya kalau kita terus perjuangkan seni Ebleg, maka wisatawan yang datang ke Kebumen otomatis langsung ingin nonton Ebleg."
"Seperti kalau orang datang ke Bali langsung ingin nonton tari Kecak," ujarnya menegaskan.