Pilpres 2019
Kontroversi Julukan Cebong dan Kampret, Haikal Hassan Singgung Superhero Batman
Haikal Hassan rupanya paham betul julukan kampret yang selama ini sering menghinggapinya. Lantas, bagaimana reaksinya?
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Haikal Hassan Barras atau akrab disapa Babe Haikal selain dikenal sebagai Bendaraha 1 Reuni PA 212 sekaligus Jurkam Prabowo-Sandi.
Di akun media sosialnya, dia kerap menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Ketika mengisi ceramah, Haikal juga biasa membawakan dengan gaya blak-blakan.
Tak jarang, jemaahnya dibikin tertawa oleh Babe Haikal.
Terlepas dari gaya ceramahnya, Haikal merupakan salah satu publik figur yang aktif di media sosial Instagram.
Tercatat, ia sudah memiliki jumlah pengikut hingga 1,2 juta akun.
Sayangnya, tak jarang dalam beberapa postingan ia disebut sebagai kampret oleh warganet.
Kampret dan cebong adalah istilah di media sosial, yang merujuk pada sinisme masing-masing pendukung capres.
Haikal Hassan pun rupanya paham betul julukan kampret yang selama ini sering menghinggapinya.
Lantas, bagaimana reaksinya?
Alih-alih marah, Haikal Hassan justru memberikan respons bernada kocak.
"Siapa yang ngata-ngatain gue kampret? Kurang ajar. Kalau lu tahu gue kampret sejati, nih liat," ujar Haikal kemudian menunjukkan acion figur Batman.
"Mau lihat lagi koleksi gue? Nih lihat kampret sejati semua," ungkapnya menunjukkan koleksi hobi superhero.
"Asal, jangan jadi satu lagi. Gue enggak mau sebut. Gue sebut cebi aja," tuturnya.
Lantas, Haikal Hassan mengakui tak keberatan jika mesti dipanggil kampret.
"Kalau lu panggil gue kampret lagi enggak masalah. Kenape? Karena ada kampret yang jadi pahlawan. Batman namanya," ujar Haikal dengan nada humor.
Kontan saja, melihat video kocak itu, sejumlah warganet pun memberikan reaksinya.
Dalam caption video yang diunggah pada Senin (4/3/2019) itu, Haikal Hassan pun kembali menegaskan tidak peduli jika dijuluki kampret.
"Biarin dikatain kampret...," tulisnya lewat akun Instagram @haikalhassan_quote.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai penghentian penggunaan 'Kecebong-Kampret' dalam pembicaraan politik sebuah hal yang positif.
"Siapa sih kecebong dan siapa kampret."
"Saya kira bagus-bagus aja (penghentian istilah 'Kecebong-Kampret'), yang memulai itu siapa dan itu kan bahasa yang berkembang di media sosial."
"Saya kira bagus-bagus aja," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2018), dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu juga berpendapat inti dari penghentian istilah 'Kecebong-Kampret' itu adalah bagaimana untuk menghentikan fitnah di media sosial.
"Jadi intinya itu adalah bagaimana menghentikan segala macam fitnah, hoaks di media sosial sehingga kalau kita berdebat di media sosial orangnya jelas bertanggung jawab dan tidak menyebarkan fitnah dan black campaign," tutur Fadli.
"Setiap orang boleh berpendapat boleh kirits tapi tidak boleh fitnah," katanya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, dalam kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, Aa Gym meminta kepada masyarakat untuk tidak memanggil orang dengan gelar yang buruk, termasuk 'kecebong' atau 'kampret'.
Soal imbauan tak menggunakan istilah ini juga sempat diutarakan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Melansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Ridwan melalui Twitter miliknya, @Ridwankamil, Sabtu (18/8/2018).
Ridwan mengatakan jika perbedaan politik adalah hal yang wajar, namun jangan menggunakan kata makian terlebih sebutan-sebutan yang diberikan pada lawan politik.
"Dalam politik pilihan, Selalu ada alasan utk menyukai & alasan utk selalu tdk menyukai.
Tapi jangan gunakan kata makian apalagi kata-kata hewan, spt kecebong vs kampret. Skg ditiru ol anak2 kita di medsos.
Kita seharusnya merdeka dari hal-hal tersebut. Bangsa kita punya adab. Termuat di sila ke-2," tulis Ridwan Kamil.
Kicauan dari Ridwan Kamil ini pun mendapatkan dukungan dari beberapa warganet. (*)