Tanggul di Sukoharjo yang Dibuat pada Era Presiden Soeharto Jebol, 200 Hektare Sawah Terendam Air
Sebuah tanggul air di Desa Krajegan, Tawangsari, Sukoharjo, jebol pada Minggu (3/3/2019).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebuah tanggul air di Desa Krajegan, Tawangsari, Sukoharjo jebol pada Minggu (3/3/2019).
Tanggul aliran sungai induk Colo Barat ini sempat mengeluarkan suara gemuruh sebelum jebol.
Dari penelusuran TribunSolo.com, tanggul tersebut dibangun pada zaman kepimpinan Presiden Soeharto, dan belum pernah mendapat perbaikan dari dinas terkait.
• Kesaksian Warga dalam Peristiwa Tanggul Jebol yang Tewaskan 3 Orang di Kabupaten Bandung
Menurut Kepala Desa Krajegan, Mujiyono tanggul tersebut memang sudah lama rusak.
"Dulu pernah retak, kita laporkan ke instansi terkait belum ada tanggapan sampai kini jebol," katanya saat ditemui TribunSolo.com di kantornya, Senin (4/3/2019).
Dia menambahkan, jebolnya tanggul tersebut disebabkan oleh faktor usia yang sudah terbilang tua.
Aliran sungai dari Wonogiri hingga Klaten ini, belok ke arah tanggul yang jebol.
Akibat jebolnya tanggul ini, 200 hektare sawah di Desa Krajegan terendam air selama sehari.
• BPBD Karanganyar Bangun Tanggul Buatan Antisipasi Longsor Susulan di Ruas Mojogedang-Karangpandan
Pihak desa langsung menghubungi pihak terkait untuk menghentikan aliran sungai tersebut.
Mujiyono menambahkan, selain ditanggul yang jebol, terdapat titik kerusakan di tanggul yang lain.
"Kalau dari sini sebelum di tanggul, ada tanggul yang sudah rusak, jika tidak segera diperbaiki, akan sangat berbahaya," katanya.
Dari pengamatan TribunSolo.com, ada dua titik kerusakan di tempat itu yang terbilang cukup memprihatinkan.
Akibatnya, tanah di sisi sebelah tanggul yang rusak mengalami pergeseran tanah.
Mujiyono berharap, tanggul yang jebol dan rusak bisa segera diperbaiki, agar pertanian di desanya tidak terganggu. (*)