Kemenkominfo Ajak Masyarakat Perhatikan Nutrisi Anak Selama 1.000 Hari untuk Ansitipasi Stunting
Penurunan kasus stunting dinilai Kemenkominfo lantaran kondisi stunting pada anak dinilai bisa berdampak buruk terhadap masa depan anak.
Penulis: Junianto Setyadi | Editor: Junianto Setyadi
TRIBUNSOLO.COM, PEKALONGAN - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), mengajak masyarakat menurunkan angka prevalensi stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak.
Penurunan kasus stunting dinilai penting lantaran kondisi stunting pada anak dinilai bisa berdampak buruk terhadap masa depan anak.
Penekanan itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang digelar Kementerian Kominfo RI di Pendapa Pemkab Pekalongan, Rabu (6/3/2019) malam.
Sosialisasi digelar melalui akulturasi pertunjukan wayang kulit.

• Direktur IKP Kemenkominfo Gandeng Staf Khusus Presiden Sosialisasikan Dana Desa Lewat Wayang Kulit
Lakon yang dimainkan Begawan Bimo Suci oleh dalang ki Warseno Slenk.
"Cara ini diharapkan bisa tepat sasaran," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Pendidikan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo, Wiryanta, dalam rilis yang dikirim ke TribunSolo.com, Kamis (7/3/2019).
"Selain untuk menurunkan stunting, juga mengajak warga mengikuti pola hidup sehat," ujarnya menegaskan.
Menurut dia, stunting harus ditangani secara cepat dan tepat karena jika terlambat anak tidak dapat dikembalikan pada kondisi normal.
• Kasus Stunting Tinggi, Kemenkominfo Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Stunting ke Daerah-daerah
Asupan gizi serta nutrisi anak sejak dalam kandungan sampai 1.000 hari usia tumbuh kembang sangat dibutuhkan.
Sementara, pagelaran wayang kulit lakon Begawan Bimo Suci ini merupakan alat sosialisasi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang bagi anak dan ibu hamil.
Tujuannya agar tingkat prevalensi stunting berkurang.
"Anak yang menderita stunting, tidak bisa tumbuh kembang secara maksimal, kecerdasan anak terganggu, tidak bisa bersaing dengan anak-anak lainnya," ujar dia.
• Indikator Sebab Anak Stunting 30 Persen dari Kesehatan, 70 Persen dari Lingkungan & Kondisi Sosial
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Pekalongan, Ali Riza, menyampaikan bahwa pendekatan budaya menjadi program prioritas Kabupaten Pekalongan.
Pihaknya mengapresiasi positif dipilihnya Pekalongan sebagai salah satu daerah untuk sosialisasi program pencegahan stunting oleh Kementerian Kominfo.
Selain bicara mengenai pesan yang ingin disampaikan, pementasan wayang kulit ini dinilai dapat melestarikan kearifan lokal yang menjadi hiburan masyarakat sekitar. (*)