Pilpres 2019
Sandiaga Uno Minta BPN Prabowo-Sandi Tak Keluarkan 'Statement' Menyerang Selama 21 Hari ke Depan
andiaga Uno meminta seluruh juru bicara dan juru kampanye BPN tidak mengeluarkan pernyatan yang menyerang kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Jelang Pemilu 2019, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta seluruh juru bicara dan juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) tidak mengeluarkan pernyatan yang menyerang kubu pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sebab, lanjut dia, pernyataan yang cenderung bernada menyerang berpotensi meningkatkan eskalasi konflik politik.
"Saya juga tadi sudah mem-brief seluruh jubir dan juru debat, saya sampaikan 21 hari ke depan tidak boleh ada statement menyerang, tidak boleh ada statement yang meningkatkan eskalasi tensi politik," ujar Sandiaga saat memberikan keterangan seusai bertemu petinggi parpol koalisi, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3/2019).
Menurut Sandiaga, pernyataan menyerang akan memicu kontroversi dan konflik antara dua pendukung.
• Hari Pertama Kampanye Terbuka, Jokowi-Maruf di Banten, Prabowo-Sandiaga di 2 Titik Berbeda
Selain itu, pernyataan menyerang juga berpotensi menjadi kesalahan yang merugikan kubu Prabowo-Sandiaga.
Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa seluruh jubir dan jurkam BPN harus mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan masyarakat.
"Kita pastikan jaga keharmonisan keadaan ini selama 21 hari ke depan."
"Kita pastikan pemilu ini langsung, umum, bebas dan rahasia," kata Sandiaga.
"Jangan lagi sampai ada isu yang muncul yng mungkin jadi pemicu saling serang-menyerang. Saya ingatkan Bang Dahnil (Koordinator Juru Bicara BPN), Fadli (anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon) dan lain-lain," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. (Kristian Erdianto)
Artikel ini telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Sandiaga: 21 Hari ke Depan Tidak Boleh Ada 'Statement' Menyerang