Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Aa Gym: Pemimpin yang Baik Betul-betul Mencintai yang Dipimpin walaupun Ada yang Tidak Menyukainya

Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym menyebutkan karakter pemimpin yang seharusnya menjadi teladan.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Instagram/aagym
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. 

TRIBUNSOLO.COM - Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym menyebutkan karakter pemimpin yang seharusnya menjadi teladan.

Melalui cuitannya, Aa Gym menuliskan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang benar-benar mencintai orang-orang yang dipimpinnya.

Ia juga menambahkan, meski seorang pemimpin tak disukai, maka harus tetap mencintai orang-orang yang dipimpinnya.

Jawaban Mahfud MD saat Ditanya: Apakah Tidak Takut Punya Banyak Musuh?

Begini cuitan Aa Gym yang dituliskan pada Selasa (2/4/2019):

"Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang betul-betul mencintai yang dipimpinnya walaupun ada yang tidak menyukainya," tulis Aa Gym.

Jawaban Cak Nun soal Sosok Presiden yang Pantas Memimpin Indonesia pada 2019-2024

Sejumlah warganet pun memberikan tanggapannya terkait cuitan Aa Gym ini.

Sebelumnya, budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, juga menuliskan kriteria pemimpin yang baik.

Cak Nun menyebut sosok presiden yang ideal untuk Indonesia saat ini adalah pemimpin yang memiliki kesanggupan membawa Indonesia ber-husnul khatimah.

Siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden, lanjut Cak Nun, tidak akan menelantarkan rakyatnya atau justru menjadi pelengkap penderita.

Pemikiran Cak Nun ini ia sampaikan melalui situs resminya, Sabtu (30/3/2019).

Mahfud MD: Golput Tak Melanggar Hukum, yang Melanggar Hukum adalah Menghalangi Orang untuk Memilih

"Presiden yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia periode 2019-2024 adalah Pemimpin yang punya kesanggupan membawa Indonesia ber-husnul khatimah," tulis Cak Nun.

"Jangan sampai bangsa Indonesia, terutama rakyat kecil di strata bawah,

akan semakin berposisi “pelengkap penderita” dan menjadi korban kamuflase-kamuflase elite politik nasional maupun global," lanjutnya.

Selama lima tahun mendatang, Cak Nun berharap agar pemimpin Indonesia bisa kembali membangun nasionalisme demi membangun harga diri Indonesia.

"Jangan sampai vacuum Presiden, tahun 2019-2020 harus ada yang memimpin proses membangun kembali “nasionalisme sejati”,

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved